Sudah empat hari musibah banjir melanda kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), walaupun air berangsur surut namun listrik masih padam dan air PDAM belum jalan atau macet, membuat daerah tersebut krisis air bersih, Minggu (17/1).

Beberapa posko pengungsian dan Rumah Sakit Haji Dhamanhuri (RSHD) Barabai membutuhkan air bersih.

Kabid Pelayanan Medik RSUD H.Damanhuri Barabai, Dessy Juanita Lestari di akun medsosnya menulis "Mohon bantuan BPK di seluruh Barabai ataupun daerah lain terdekat, RSHD Barabai saat ini sangat memerlukan air bersih untuk melayani  pasien cuci darah (Hemodialisa).

Karena menurutnya, perawatan ini tidak bisa ditunda lagi karena pasien cuci darah sangat tergantung dengan tindakan ini.

"Mohon kiranya teman-teman bisa meneruskan pesan ini.Atas bantuan buhan pian seberataan saya ucapkan banyak terima kasih," katanya.

Ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada BPK dari Barabai dan truk penampung air bersih dari Rantau yang sudah membantu  menyuplai air bersih ut pasien Hemodialisa pada hari Sabtu kemarin.

"Semoga pian selalu sehat dan apa yabg buhan pian lakukan menjadi berkah dunia akhirat, Amiin," tulisnya.

Beberapa relawan di posko-posko pengungsian berharap agar relawan dari BPK luar daerah membawa bantuan air bersih yang banyak. Karena, selain logistik, obat-obatan dan pakaian, air bersih saat ini sangat diperlukan.
Kondisi banjir di depan jembatan Sholaha Barabai (Antaranews Kalsel/M Taupik Rahman)

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021