Cuaca yang panas yang sejak Sabtu pagi (16/1/2021) membuat debit air di kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang banjir sejak Kamis (14/1) mulai surat.

"Hari ini, ketinggian air khususnya di jalan A Yani Desa Pajukungan sekitar selutut orang dewasa dan sudah ada penurunan, jadi mobil sudah bisa lewat dan sejak pagi tadi banyak relawan yang sudah mengangkut logistik untuk kebutuhan para pengungsi," kata warga sekitar, Jumri, Sabtu (16/1).

Namun, untuk motor kendaraan roda dua, sebagian bisa melintas kalau yang berani, atau yang bagi knalpotnya tinggi, namun sebagian motor metic banyak yang mogok.

"Kalau tidak ingin mogok motornya, bisa memakai jasa ojek   motor yang nantinya diangkut menggunakan gerobak," katanya.

Beberapa alternatif jalan yang sudah bisa dilalui untuk menuju Kota Barabai adalah kalau datang dari arah Banjarmasin bisa melewati Desa Pajukungan atau pun belok kanan di Desa Durian Gantang dan lurus saja keluarnya di Desa Kayu Bawang atau pun Batu Benawa. Bantuan bisa ke Kota Barabai atau pun ke daerah Kecamatan Hantakan.

Tidak perlu khwatir tersesat, karena di setiap pertigaan jalan ada relawan yang mengarahkan dan berjaga.

Sedangkan, yang datang dari Amuntai, Kabupaten HSU, kalau tidak ingin jalan Pantai Hambawang, bisa memilih jalan di pertigaan Desa Kasarangan menuju Desa Walangku-Banua Kupang dan belok kiri ke Desa Mahang Matang Landung dan keluar bisa jalan Pandawan atau pun Rasau dan menuju jalan lingkar Walangsi-Kapar.

Sedangkan bagi para relawan yang datang dari arah Kabupaten Tabalong dan Balangan, bisa langsung tanpa hambatan menuju Desa Mandingin dan ke Kota Barabai.

Namun, jika ingin memilih mengantar logistik ke Daerah Kecamatan Hantakan, bisa memilih jalan alternatif melalui jalan Birayang.

Menurut para relawan, saat ini logistik sangat dibutuhkan di posko-posko pengungsian, seperti makanan, selimut, air bersih, lilin dan obat-obatan.

Yang lebih parahnya lagi, listrik masih padam, PDAM belum jalan dan jaringan internet tidak stabil.

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021