H. Zairullah Azhar atau Bupati terpilih di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada pilkada 2020 siap mengelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bersujud berskala Internasional.
"Selama ini air yang didistribusikan ke pelanggan belum dapat diminum secara langsung, akibat belum memenuhi standar kesehatan," kata Bupati terpilih Tanah Bumbu, H. Zairullah Azhar di Batulicin Selasa.
Dia mengatakan, targetnya selama menjadi Bupati Tanah Bumbu, ingin menjadikan PDAM mampu menjadi pelayan masyarakat berskala Internasional. Tentunya dengan menyiapkan SDM yang mumpuni pada bidang itu.
Selanjutnya, Zairullah juga akan melakukan evaluasi dan pembenahan jaringan air, agar dapat teraliri air bersih sehingga dapat dikonsumsi secara langsung oleh para pelanggan tanpa harus dimasak terlebih dahulu.
Dijelaskan Zairullah, dalam satu tahun saat menjabat sebagai bupati, setidaknya 95 persen warga Tanah Bumbu akan teraliri air bersih dari PDAM.
Saat ini manajemen PDAM masih dilakukan audit terkait laporan keuangan selama periode 2020. Artinya untuk menjalankan menejemen yang lebih profesional perlu ada laporan keuangan yang bagus.
Pada periode ini dan sebelumnya, PDAM Bersujud mengalami kerugian sekitar Rp5-10 Milyar, sehingga perlu ada pembenahan-pembenahan manajemen untuk menguatkan pengelolaan di bidang tersebut.
"Jika hasil audit sudah keluar, nanti kami akan mengkoordinasikan kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan penyertaan modal," ujarnya.
Sementara itu, anggota DPRD Tanah Bumbu dari Fraksi PKB H. Hasanuddin menambahkan, dirinya akan menindak lanjuti atas informasi kerugian PDAM yang mencapai Rp10 Milyar tersebut.
"Apa yang menjadi permasalahan selama ini sehingga PDAM mengalami keruagian hingga milyaran rupaiah, nanti kita menunggu keterangan dari pihak PDAM," katanya.
Ditegaskan Hasanuddin, Legislatif akan mendukung penuh mengenai program PDAM nantinya, namun saat ini masih menunggu hasil audit keuangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Selama ini air yang didistribusikan ke pelanggan belum dapat diminum secara langsung, akibat belum memenuhi standar kesehatan," kata Bupati terpilih Tanah Bumbu, H. Zairullah Azhar di Batulicin Selasa.
Dia mengatakan, targetnya selama menjadi Bupati Tanah Bumbu, ingin menjadikan PDAM mampu menjadi pelayan masyarakat berskala Internasional. Tentunya dengan menyiapkan SDM yang mumpuni pada bidang itu.
Selanjutnya, Zairullah juga akan melakukan evaluasi dan pembenahan jaringan air, agar dapat teraliri air bersih sehingga dapat dikonsumsi secara langsung oleh para pelanggan tanpa harus dimasak terlebih dahulu.
Dijelaskan Zairullah, dalam satu tahun saat menjabat sebagai bupati, setidaknya 95 persen warga Tanah Bumbu akan teraliri air bersih dari PDAM.
Saat ini manajemen PDAM masih dilakukan audit terkait laporan keuangan selama periode 2020. Artinya untuk menjalankan menejemen yang lebih profesional perlu ada laporan keuangan yang bagus.
Pada periode ini dan sebelumnya, PDAM Bersujud mengalami kerugian sekitar Rp5-10 Milyar, sehingga perlu ada pembenahan-pembenahan manajemen untuk menguatkan pengelolaan di bidang tersebut.
"Jika hasil audit sudah keluar, nanti kami akan mengkoordinasikan kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan penyertaan modal," ujarnya.
Sementara itu, anggota DPRD Tanah Bumbu dari Fraksi PKB H. Hasanuddin menambahkan, dirinya akan menindak lanjuti atas informasi kerugian PDAM yang mencapai Rp10 Milyar tersebut.
"Apa yang menjadi permasalahan selama ini sehingga PDAM mengalami keruagian hingga milyaran rupaiah, nanti kita menunggu keterangan dari pihak PDAM," katanya.
Ditegaskan Hasanuddin, Legislatif akan mendukung penuh mengenai program PDAM nantinya, namun saat ini masih menunggu hasil audit keuangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021