Rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang pariwisata halal Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan terus digodok pihak legislatif dan eksekutif setempat, salah satunya poinnya anjuran bagi perhotelan terhadap aturan ini.

Ketua panitia khusus Raperda tentang pariwisata halal Kota Banjarmasin Hilyah Aulia di gedung dewan kota, Rabu, mengungkapkan, bahwa aturan pariwisata halal ini menyangkut pula pada sektor perhotelan sebagai bagian sarana pariwisata.

"Jadi bentuknya anjuran, bukan aturan wajib, di mana pada hotel itu diminta ada tempat ibadah, di dalam kamarnya ada tanda penunjuk kiblat, makanannya ada tulisan halal," papar anggota DPRD Kota Banjarmasin dari fraksi PKB tersebut.

Menurut dia, bukan semuanya harus syariat Islam, namun menjamin kebutuhan untuk ibadah bagi pengunjungnya, termasuk makanan yang halal.

Disampaikan Hilyah, rancangan aturan pada sektor perhotelan ini ada kesepahaman antara dewan dan pihak pemerintah kota.

"Rencananya mau kita komunikasikan lagi dengan pihak perhotelan, pada rapat pansus Raperda ini selanjutnya kita undang mereka," ucap Hilyah.

Tentunya, kata anggota komisi III ini, pemerintah kota akan memberi insentif bagi hotel yang mengikuti anjuran dengan baik atau menerapkan aturan ini.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Al-Haq menyatakan, Banjarmasin sebagai kota religius sangat memerlukan aturan pariwisata halal ini.

Aturan ini bertujuan pula, ujar Ikhsan, memberikan peluang bagi pelaku usaha pariwisata termasuk perhotelan untuk menerapkan pariwisata halal ini.

"Termasuk juga restoran, rumah makan bahkan sampai panti pijat," ujarnya.

Dipastikan dia, pemerintah kota akan memberi apresiasi bagi pelaku usaha yang bersangkutan dengan kepariwisataan ini untuk nantinya menerapkan aturan pariwisata halal.

"Apresiasi kita bisa dalam bentuk insentif, misalnya kemudahan bayar pajak atau ada pemberian hibah barang," ungkap Ikhsan.

Menurut dia, Banjarmasin menerapkan pariwisata halal ini sebagai bentuk pengembangan wisata, di mana tujuannya pula untuk menarik wisatawan dari timur tengah.

Apalagi, kata dia, Banjarmasin memiliki sejumlah objek wisata religi, seperti makam dan mesjid Sultan Suriansyah, Sultan pertama di tanah Banjar, juga makam-makam ulama yang banyak menyedot peziarah.

Untuk objek wisata alam, Banjarmasin sudah memiliki ikon wisata Pasar Terapung, Siring sungai Martapura, hingga susur sungai menggunakan klotok.

"Wisata kuliner daerah juga banyak, memang di masa pandemi COVID-19 ini, terpaksa semua harus terganggu," ujarnya.


 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021