Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Noorlatifah menyambut baik rencana pemerintah kota setempat membangun puskesmas percontohan termegah di Kalimantan Selatan di kawasan padat penduduk Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara pada tahun 2021.
Menurut dia di gedung dewan kota usai rapat dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Selasa (29/12), pembangunan Puskesmas Sungai Andai tersebut dirancang menjadi salah satu percontohan puskesmas terbesar dan termegah di provinsi Kalsel.
"Kami di legislatif juga mengingatkan, karena daerah itu padat penduduk, sehingga fasilitas puskesmasnya harus lengkap, ada fasilitas rawat inap dan lainnya," papar politikus Golkar tersebut.
Lala, panggilan akrabnya mengatakan, pembangunan Puskesmas Sungai Andai disetujui DPRD Kota Banjarmasin dengan anggaran sebesar Rp7,8 miliar untuk gedungnya.
"Rencananya pembangunan fisik gedung puskesmas itu terdiri dua lantai," ujarnya.
Menurut dia, komitmen pemerintah kota membangun puskesmas itu lebih baik dari puskesmas lainnya di kota ini akan pihaknya pegang betul, sehingga pembangunannya akan benar-benar pihaknya awasi.
"Termasuk juga kedepannya untuk fasilitas alat kesehatan dan SDM di puskesmas itu," tuturnya.
Tentunya, kata dia, pembangunan puskesmas percontohan ini harus memiliki kelebihan dari 27 puskesmas lainnya di kota ini, untuk membuktikan kemajuan pelayanan kesehatan di Banjarmasin.
"Apalagi masa pandemi COVID-19 ini, fasilitas kesehatan kita harus bisa menjawab tantangan zaman, membantu rumah sakit mengatasi kekurangan tempat tidur pasien," ujar Lala.
Selain puskesmas, kata dia, pada tahun 2021 ini Banjarmasin juga merealisasikan pembangunan fasilitas pemusnahan limbah medis, yakni, membangun unit incenarator sampah medis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
"Ini anggarannya sekitar Rp3 miliar, sehingga puskesmas dan rumah sakit milik pemerintah kota bisa memusnahkan sendiri sampah medisnya," papar Lala.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Menurut dia di gedung dewan kota usai rapat dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Selasa (29/12), pembangunan Puskesmas Sungai Andai tersebut dirancang menjadi salah satu percontohan puskesmas terbesar dan termegah di provinsi Kalsel.
"Kami di legislatif juga mengingatkan, karena daerah itu padat penduduk, sehingga fasilitas puskesmasnya harus lengkap, ada fasilitas rawat inap dan lainnya," papar politikus Golkar tersebut.
Lala, panggilan akrabnya mengatakan, pembangunan Puskesmas Sungai Andai disetujui DPRD Kota Banjarmasin dengan anggaran sebesar Rp7,8 miliar untuk gedungnya.
"Rencananya pembangunan fisik gedung puskesmas itu terdiri dua lantai," ujarnya.
Menurut dia, komitmen pemerintah kota membangun puskesmas itu lebih baik dari puskesmas lainnya di kota ini akan pihaknya pegang betul, sehingga pembangunannya akan benar-benar pihaknya awasi.
"Termasuk juga kedepannya untuk fasilitas alat kesehatan dan SDM di puskesmas itu," tuturnya.
Tentunya, kata dia, pembangunan puskesmas percontohan ini harus memiliki kelebihan dari 27 puskesmas lainnya di kota ini, untuk membuktikan kemajuan pelayanan kesehatan di Banjarmasin.
"Apalagi masa pandemi COVID-19 ini, fasilitas kesehatan kita harus bisa menjawab tantangan zaman, membantu rumah sakit mengatasi kekurangan tempat tidur pasien," ujar Lala.
Selain puskesmas, kata dia, pada tahun 2021 ini Banjarmasin juga merealisasikan pembangunan fasilitas pemusnahan limbah medis, yakni, membangun unit incenarator sampah medis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
"Ini anggarannya sekitar Rp3 miliar, sehingga puskesmas dan rumah sakit milik pemerintah kota bisa memusnahkan sendiri sampah medisnya," papar Lala.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020