Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan memastikan tetap menjamin honor sebanyak 2.000 guru ngaji yang berkegiatan secara Work From Home (WFH) atau kerja di rumah di masa pandemi COVID-19 ini, bahkan pada 2021 nanti.

"Tidak ada kita kurangi sedikit pun honor guru ngaji karena tidak bisa berkegiatan seperti biasa mengajar anak-anak ngaji di TK Al-Qur'an atau tempat ibadah," ujar Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Kota Banjarmasin M Isa Ansari di Balaikota, Selasa.

Meski demikian, katanya, para guru ngaji yang tercatat di pemerintahan kota mendapat kesejahteraan setiap bulannya, yakni, Rp450 ribu, diminta tetap mengajar, baik lewat jarak jauh atau harus datang ke rumah murid ngajinya.

"Jika harus ngajar datang ke rumah murid ngajinya tidak juga harus setiap hari, wajib terapkan protokol kesehatan," paparnya.

M Isa mengatakan, di masa pandemi COVID-19 ini, para guru ngaji memang belum dianjurkan Pemerintah Kota Banjarmasin untuk melaksanakan kegiatan seperti biasa, sebab dikhawatirkan membuat klaster baru.

Karenanya, papar dia, para guru tetap diminta berinovasi untuk tetap mengajar secara WFH, sehingga tetap ada buat daftar berkegiatan untuk laporan pertanggungjawaban menerima honor dari pemerintah kota.

Sebab pemerintah kota menganggarkan untuk membayar guru ngaji ini sekitar Rp8 miliar setiap tahunnya.

"Sekitar Rp600 juta setiap bulannya dikeluarkan untuk membayar honorarium guru ngaji," tutur M Isa.

Menurut dia, pemerintah kota terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji ini, namun perlu dipahami masa pandemi COVID-19 ini, anggaran menurun.

Pemerintah Kota Banjarmasin, tegasnya, akan terus memperhatikan para guru ngaji ini, sebab mereka berjasa untuk membentuk karakter anak di daerah ini.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020