Kotabaru,  (AntaranewsKalsel) - Harga air bersih yang dijajakan warga di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, melonjak dari Rp60.000 menjadi Rp75.000 per galon (isi 1.200 liter), meski dua pekan terakhir sudah beberapa kali turun hujan.


Seorang warga di Kotabaru, Wanto, Jumat, mengatakan, meski sudah lebih tiga kali turun hujan, air bersih masih susah didapat, pipa di dapurnya yang biasa mengalirkan air kini masih terlihat kering.

"Sebab air dari gunung belum mengalir, dan itu dikarenakan mungkin bak penampungan air yang disalurkan untuk warga masih belum terisi air," katanya.

Wanto mengaku, untuk keperluan sehari-hari, memasak, mandi, mencuci dan keperluan lainnya, ia terpaksa membeli air yang dijajakan pengusaha air dadakan yang menggunakan mobil pick up dengan keliling.

"Air tersebut dijual bervariasi, mulai dari Rp60.000-Rp75.000 per galon, tergantung jauh dekatnya rumah dan tingkat kesulitan masuk gang rumah pelangganya," ujarnya.

Warga perkotaan tersebut terpaksa membeli air bersih yang diambil dari kolam/bendungan/waduk, atau sumur bor tanpa diolah terlebih dahulu.

Sementara itu, warga kota Kotabaru yang lainnya sebagian besar masih membeli air bersih dengan jerigen, seharga Rp500-Rp1.000 per jerigen (isi 25 liter).

Pantauan di sebagian wilayah Kota Kotabaru, setiap selesai sholat subuh di sekitar lokasi sumur-sumur bor milik warga dipadati warga yang antre air bersih dengan bersepeda motor dengan membawa jerigen.

Warga yang membeli air bersih dengan menggunakan jerigen tersebut adalah warga yang rumahnya berada di dalam gang, karena mobil pick up yang menjajakan air bersih tidak bisa masuk karena sempit.

Untuk mengatasinya, warga membeli air dengan cara membawa tiga sampai empat jerigen sekali jalan. Dan dalam sehari bisa lima kali jalan.

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Kotabaru, Zulkifli AR, hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait musim kemarau kali ini.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014