Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Pendapatan petani plasma kebun kelapa sawit yang dikelola Koperasi Unit Desa Gajah Mada, di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, tiga bulan terakhir terus merosot.


"Pendapatan yang kami terima November semakin turun dibandingkan yang diterima pada Oktober, yakni, dari Rp1 juta per hektare menjadi Rp500 ribu per hektare," kata anggota koperasi dari Sei Kupang Jaya, Abu Bakar, Jumat.

Dikatakan, hal yang sama juga dirasakan oleh anggota koperasi dari beberapa desa tentangga, seperti, Sangking Baru, dan Sei Nipah, serta beberapa desa lainnya.

Ia mengaku tidak mengerti secara pasti penyebab turunya pendapatan petani plasma kelapa sawit. Yang ia tahu bahwa hsil panen tandan buah segar menurut sejumlah tenaga pemanen turun.

Pendapatan petani plasma yang diterima November, Blok C Rp1,5 juta per ha, Blok B Rp1,2 juta per ha, SP 2 Rp1 juta per ha, SP1 Rp500 ribu per ha, SP 3 Rp1,1 juta per ha, SP 4 Rp1 juta per ha, SP 5 Rp900 ribu per ha, Pemblacanan Rp800 ribu per ha, dan Sei Nipah Rp1,1 juta per ha, Cantung Rp900 ribu per ha, Blok E Rp900 per ha, Blok D Rp700 ribu per ha, Pulau Panci Rp500 ribu per ha.

Sebelumnya, Anggota Badan Pengawas Koperasi Unit Desa Gajah Mada yang merupakan pengelola kebun plasma, Narso, mengatakan pendapatan petani plasma di Kotabaru, beberapa bulan terakhir turun.

Apabila ada yang naik itu kecil, tetapi sebagian besar pendapatan petani plasma kelapa sawit turun.

Turunya pendapatan tersebut disebabkan beberapa faktor, di antaranya, buah berkurang, harga TBS turun, dan biaya transportasi atau biaya angkut mahal.

Sementara itu, pendapatan petani plasma yang diterima Oktober 2014, untuk Blok C sebesar Rp 1,4 juta per hectare (ha), Blok B Rp 800 ribu per ha, SP 2 sebesar Rp 1,4 juta per ha, Sei Kupang Jaya Rp 1 juta per ha, Sangking Baru dan Sei Nipah Rp 1,2 juta per ha.

Sedangkan pendapatan petani plasma di Desa Pantai Baru Rp 800 ribu per ha, Pemblacanan Rp 600 ribu per ha, Blok D Rp 750 ribu per ha, serta Pulau Panci Rp 800 ribu per ha.

Sementara itu, pendapatan petani sawit yang diterima Mei 2014, Desa Telagasari sebesar Rp3,8 juta per hekatre (Ha), Desa mandala sebesar Rp4 juta per ha, Satuan Permukiman (SP) 2, sebesar Rp4,5 juta per ha, Desa Sidomulyo sebesar Rp4 juta per ha, Cantung sebesar rp4 juta per ha, dan Sei Kupang Jaya sebesar Rp4,8 juta per ha.

Selanjutnya pendapatan plasma Desa Sungai Nipah sebesar Rp4,3 juta per ha, Desa Pantai baru sebesar Rp3,9 juta per ha, dan Desa Bumi Asih sebesar Rp3,7 juta per ha.

Sedangkan Desa Pembelacanan sebesar Rp4 juta per ha, Desa Pulau Panci sebesar Rp3,5 juta per ha, dan desa Plajau Baru sebesar Rp3,5 juta per ha, serta Sangking Baru Rp4,3 juta per ha.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014