Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengakui serangan penyakit terhadap warga Banjarmasin belakangan ini terjadi perubahan, dari penyakit menular menjadi serangan penyakit tidak menular.
"Meningkatnya penyakit tidak menular ini tak terlepas dari pola makan dan gaya hidup," kata Kepala Dinkes Banjarmasin drg Diah R Praswasti kepada wartawan di Banjarmasin, Selasa.
Kian munculnya penyakit tidak menular ini, kata Diah didorong oleh beberapa hal, antara lain adanya perubahan struktur masyarakat yaitu dari agraris ke masyarakat industri.
Selain itu, perubahan struktur penduduk yaitu penurunan anak usia muda dan peningkatan jumlah penduduk usia lanjut yang ditaksir antara lain akibat keberhasilan program Keluarga Berencana (KB).
Menurut Dia, penyakit tidak menular berkembang di masyarakat pada umumnya disebabkan bawaan atau keturunan, kecacatan akibat kesalahan proses kelahiran, maupun yang dominan adalah pola hidup yang tidak sehat.
Pola hidup tidak sehat dimaksud antara lain dampak dari makanan dan minuman, perilaku yang suka merokok, mengkonsumsi alkohol, konsumsi narkoba, kurangnya olahraga dan bekerja banyak duduk.
Selain itu sering makan mengandung kolesterol, kurang serat ditambah dengan perilaku hidup yang penuh kompetitif.
Faktor lainnya adalah lingkungan yang kurang sehat udara tercemar asap rokok, asap knalpot kendaraan bermotor, asap industri, dan lainnya, tambahnya.
Menurut WHO, kata Diah, tahun 2020 penyebab kematian akibat penyakit tidak menular ini akan mencapai 73 persen seperti stroke dan hipertensi.
 Oleh karena itu, ia menganjurkan masyarakat di wilayahnya memakai pola hidup sehat, dengan pola makan seimbang, istirahat cukup, dan mampu mengelola kelola stres.Â
(T.H005/B/N005/N005) 11-11-2014 15:40:44
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014