Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Konvensi dan Seminar Nasional di Kota Malang, Jawa Timur, 30 Oktober - 2 November 2014 membahas sejumlah makalah, antara lain naskah akademik mengenai penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB).
Dua orang Guru Besar memaparkan makalah tentang peran penyuluh lapangan dan keluarga berencana (PLKB), yaitu Prof Dr HM Norsanie Darlan MS PH dari Universitas Palangka Raya (Unpar) Kalimantan Tengah (Kalteng).
Selain itu, Prof Dr H Jamaris Djamna MPd dari jurusan pendidikan non formal (PNF) Universitas Negeri Padang, yang dulu bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Sumatera Barat (Sumbar), kata Prof Norsanie Darlan dari Unpar Kalteng di Banjarmasin, Minggu.
Makalah lain yang dibahas dalam konvensi dan seminar nasional yang berlangsung di Hotel Pelangi Malang itu naskah akademik tentang nasib Pamong Belajar, dan Pemberdayaan Masyarakat.
Menurut dosen pascasarjana PNF (dulu bernama Pendidikan Luar Sekolah-PLS) dari "Bumi Isen Mulang" (pantang mundur) Kalteng itu, materi naskah akademik yang mereka bahas tersebut akan sangat membantu berbagai kesulitan PLKB.
"Apalagi sebagai akibat otonomi daerah, maka para PLKB perlu bantuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi mereka, guna menyukseskan pelaksanaan program nasional keluarga berencana (KB)," katanya.
"Kita berharap hasil konvensi dan seminar nasional di Malang `Bumi Brawijaya` Jatim bukan cuma membantu peran PLKB, tetapi juga upaya meningkatkan peran pamong belajar serta pemberdayaan masyarakat," lanjutnya.
Hadir dalam acara Konvensi dan Seminar Nasional tersebut utusan dosen jurusan/program studi PNF dari seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.
Sedangkan kehadiran dua pemakalah dari Kalteng dan "Ranah Minang" Sumbar pada Konvensi dan Seminar Nasional itu atas undangan Ketua Ikatan Sarjana Pendidikan Non Formal dari Universitas Negeri (dulu IKIP) Malang Prof Dr Suprioyo, MPd
Usai penutupan acara Konvensi dan Seminar Nasional tersebut dilanjutkan dengan temu alumnus di kampus Universitas Negeri Malang (UNM), ujar Norsanie.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Dua orang Guru Besar memaparkan makalah tentang peran penyuluh lapangan dan keluarga berencana (PLKB), yaitu Prof Dr HM Norsanie Darlan MS PH dari Universitas Palangka Raya (Unpar) Kalimantan Tengah (Kalteng).
Selain itu, Prof Dr H Jamaris Djamna MPd dari jurusan pendidikan non formal (PNF) Universitas Negeri Padang, yang dulu bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Sumatera Barat (Sumbar), kata Prof Norsanie Darlan dari Unpar Kalteng di Banjarmasin, Minggu.
Makalah lain yang dibahas dalam konvensi dan seminar nasional yang berlangsung di Hotel Pelangi Malang itu naskah akademik tentang nasib Pamong Belajar, dan Pemberdayaan Masyarakat.
Menurut dosen pascasarjana PNF (dulu bernama Pendidikan Luar Sekolah-PLS) dari "Bumi Isen Mulang" (pantang mundur) Kalteng itu, materi naskah akademik yang mereka bahas tersebut akan sangat membantu berbagai kesulitan PLKB.
"Apalagi sebagai akibat otonomi daerah, maka para PLKB perlu bantuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi mereka, guna menyukseskan pelaksanaan program nasional keluarga berencana (KB)," katanya.
"Kita berharap hasil konvensi dan seminar nasional di Malang `Bumi Brawijaya` Jatim bukan cuma membantu peran PLKB, tetapi juga upaya meningkatkan peran pamong belajar serta pemberdayaan masyarakat," lanjutnya.
Hadir dalam acara Konvensi dan Seminar Nasional tersebut utusan dosen jurusan/program studi PNF dari seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.
Sedangkan kehadiran dua pemakalah dari Kalteng dan "Ranah Minang" Sumbar pada Konvensi dan Seminar Nasional itu atas undangan Ketua Ikatan Sarjana Pendidikan Non Formal dari Universitas Negeri (dulu IKIP) Malang Prof Dr Suprioyo, MPd
Usai penutupan acara Konvensi dan Seminar Nasional tersebut dilanjutkan dengan temu alumnus di kampus Universitas Negeri Malang (UNM), ujar Norsanie.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014