Memperingati Hari Guru Nasional 2020, masih banyak sosok guru inspiratif dan berdedikasi tinggi melakukan perubahan.

Guru mempunyai peran strategis dalam pembangunan sumber daya manusia mempersiapkan calon generasi bangsa.

 Guru juga menjadi sosok panutan dalam banyak hal.

Di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, ada satu figur guru yang bukan hanya menjadi panutan bagi siswanya namun juga bagi guru -guru lainnya.

Dia adalah Rajudin. Pria kelahiran 1984, tercatat sebagai tenaga pengajar di SMA Negeri 1 Upau Kabupaten Tabalong sejak April 2009 atau sekitar 11 tahun silam.

Pak Raju sapaan akrabnya, dikenal sebagai pribadi yang hangat dan ramah, sering memberikan masukan dan dukungan kepada anak didiknya baik dalam hal akademis maupun non akademis.

 Dia juga mempunyai semangat yang tinggi untuk mengajar, jarak puluhan kilometer dan waktu yang berjam - jam untuk bisa sampai ke sekolah tak menjadi rintangan baginya, bahkan agar bisa tepat waktu tiba di sekolah. Ia pun rela menginap di sekolah dan berpisah dengan keluarga kecilnya.

 “ Menjadi seorang Guru adalah suatu kebanggaan , karena bisa mencerdaskan banyak orang dan juga menjadi ladang amal ibadah," ungkap Rajudin.

Di tengah pandemi ini, tentunya banyak sekali kendala yang dihadapi oleh para guru, penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem daring tentunya juga menjadi hal baru bagi sebagian besar para guru, termasuk Raju.

Kendala tersebut mampu ia hadapi dengan semangat belajar dan tak kenal menyerah yang menjadi karakternya ditambahkan dengan ilmu yang didapatkan dari program Indonesia Teaching Fellowship (ITF) hasil kerjasama Ruang Guru, Adaro Foundation dan Persada Capital Investama.

Berkat kesungguhan mengikuti program ITF, Raju terpilih menjadi salah satu guru di Kabupaten Tabalong yang mendapatkan beasiswa pelatihan guru ITF selama satu tahun dan menjadi juara ketiga ITF tingkat Nasional tahun 2020.

Semangatnya tersebut ia coba tularkan kepada para anak didiknya yang juga secara mental bisa dikatakan tidak cukup siap menghadapi PJJ ini.
 
Foto Antaranews.Kalsel/ist (Istimewa)
Berbagai strategipun ia coba lakukan, salah satunya dengan menggunakan konten media sebagai pembelajaran siswa yang dianggap cukup manarik dan memudahkan untuk dipahami serta mengatasi keterbatasan waktu belajar dengan sistem daring tersebut.

Namun hidup di pelosok, tentunya jaringan internet juga menjadi kendala utama, untuk mengatasi hal tersebut.

 Raju pun semangat untuk tetap pergi ke sekolah untuk memberikan pelajaran bagi siswa yang tidak bisa melakukan pembelajar daring. Ia berharap para guru terus mau belajar meningkatkan kemampuannya dan anak - anak didik juga harus meningkatkan semangat belajarnya untuk pendidikan yang lebih baik.

 “Jangan berhenti untuk mengembangkan kemampuan, jangan berhenti di zona nyaman, terus berjuang, terus belajar," tandas Rajudin.

Terimakasih Guruku……

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020