Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Mardani H Maming memastikan tidak akan maju kembali menjadi calon bupati setempat bila Pilkada melalui mekanisme pemilihan DPRD.
Menurut Maming di Banjaramsin, Kamis, sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), dia akan menyampaikan kepada Megawati Soekarno Putri, tentang keinginan untuk tidak kembali mencalon sebagai bupati.
"Saya akan segera menyampaikan kepada Ibu Megawati, kalau pemilihan kepala daerah melalui mekanisme DPRD, dia tidak akan mencalon kembali," katanya.
Menurut Maming, pada saat dia terpilih sebagai bupati, dilakukan langsung oleh rakyat, sehingga bila harus maju kembali untuk menjadi calon bupati, maka pemilihan juga harus dilakukan secara langsung oleh rakyat.
Hal itu, kata dia, akan menjadi tolak ukur keberhasilannya memimpin kabupaten yang kaya akan sumber daya alam, berupa tambang, gas dan perkebunan itu.
Bila maju kembali dengan mekanisme pemilihan langsung, ternyata kalah, kata dia, maka hal tersebut juga akan menjadi koreksi terhadap dirinya, apakah tidak terpilihnya tersebut sebagai bukti bahwa dia tidak diinginkan rakyat, atau karena sebab lain.
Pernyataan serupa disampaikan Mardani pada acara semiloka koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi bersama dengan Komisi Pembrantasan Korupsi, BPKP, pimpinan daerah, kepala dinas dan unsur media di Banjaramsin.
Menurut dia, tidak menutup kemungkinan, bila pemilihan lewat DPRD, segala persoalan dan rencana pembangunan harus "dikondisikan" terlebih dahulu dengan DPRD.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Menurut Maming di Banjaramsin, Kamis, sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), dia akan menyampaikan kepada Megawati Soekarno Putri, tentang keinginan untuk tidak kembali mencalon sebagai bupati.
"Saya akan segera menyampaikan kepada Ibu Megawati, kalau pemilihan kepala daerah melalui mekanisme DPRD, dia tidak akan mencalon kembali," katanya.
Menurut Maming, pada saat dia terpilih sebagai bupati, dilakukan langsung oleh rakyat, sehingga bila harus maju kembali untuk menjadi calon bupati, maka pemilihan juga harus dilakukan secara langsung oleh rakyat.
Hal itu, kata dia, akan menjadi tolak ukur keberhasilannya memimpin kabupaten yang kaya akan sumber daya alam, berupa tambang, gas dan perkebunan itu.
Bila maju kembali dengan mekanisme pemilihan langsung, ternyata kalah, kata dia, maka hal tersebut juga akan menjadi koreksi terhadap dirinya, apakah tidak terpilihnya tersebut sebagai bukti bahwa dia tidak diinginkan rakyat, atau karena sebab lain.
Pernyataan serupa disampaikan Mardani pada acara semiloka koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi bersama dengan Komisi Pembrantasan Korupsi, BPKP, pimpinan daerah, kepala dinas dan unsur media di Banjaramsin.
Menurut dia, tidak menutup kemungkinan, bila pemilihan lewat DPRD, segala persoalan dan rencana pembangunan harus "dikondisikan" terlebih dahulu dengan DPRD.
Editor : Asmuni Kadri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014