Oleh Imam Hanafi

Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menyiapkan sedikitnya 1.500 masker untuk mengantisipasi dampak kabut asap.


"Hingga saat ini 1.500 masker yang disiapkan Dinas Kesehatan yang didistribusikan di setiap Puskesmas belum terpakai karena belum ada warga yang meminta," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotabaru Denny Hendro Kurnianto di Kotabaru, Selasa.

Dikatakannya persiapan masker tersebut merupakan hasil kerja koordinasi DPRD bersama Dinas Kesehatan Kotabaru dalam merespon surat edaran Gubernur Kalsel H Rudi Ariffin, terkait penanggulangan bencana kebakaran lahan dan dampak kabut.

"Memang kami sudah ketahui surat edaran tersebut dengan melibatkan jajaran pemerintahan di tingkat kecamatan hingga kelurahan atau desa. Namun sebagai langkah antisipasi dampak dari kebakaran, kita juga perlu bicarakan khususnya teknis pelaksanaan di lapangan," ujar Denny.

Untuk itu perlu berkoordinasi dengan dinas terkait, meski di Kotabaru kondisinya tidak separah seperti yang terjadi di Banjarmasin, Banjarbaru dan sekitarnya. Sebab meski keberadaan hot spot (titik api) diketahui terbanyak disbanding kabupaten lain di Kalsel yakni sekitar 167 titik, namun dampak kabut asap di Kotabaru cenderung tidak terjadi.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru, Grd Cipta Waspada mengaku, pihaknya bersama jajaran seluruh puskesmas sudah melakukan langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi dampak kabut asap.

"Kami sudah menyiapkan 1.500 masker untuk mengantisipasi kabut asap, tapi sampai sekarang belum ada permintaan dari puskesmas-puskesmas, sehingga persediaan masker itu masih utuh," ujar Cipta.

Hal itu menurutnya, karena situasi udara di Kotabaru cenderung baik-baik saja tidak terjadi kabut asap, meski kabarnya titik api justru terbanyak di daerah ini.

Memang diakui ada peningkatan jumlah penderita gangguan saluran pernafasan atas atau Ispa di Kotabaru, namun menurut Cipta diagnose itu bukan semata-mata akibat kabut asap, tapi bisa karena faktor musim kemarau seperti sekarang ini.

"Bisa saja Ispa itu disebabkan akibat debu akibat panasnya cuaca akibat kemarau yang panjang seperti yang sekarang melanda di sebagian besar Indonesia termasuk Kotabaru," ujarnya.

  Meski demikian pihaknya bersama jajaran khususnya puskesmas di seluruh kecamatan tetap melakukan kesiap siagaan dalam mengantisipasi dampak musim kemarau terutama kabut asap sesuai yang diinstruksikan pemerintah provinsi melalui Dinas Kesehatan Kalsel.   

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014