Tanjung, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Dinas Kesehatan Tabalong, Kalimantan Selatan, telah mendistribusikan 715 kelambu berinsektisida dari total 14 ribu bantuan dari pemerintah pusat ke wilayah rawan penyakit malaria.


Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Tabalong, Abdul Khair di Tanjung, Selasa menyebutkan wilayah endemis malaria menjadi prioritas pemberian bantuan kelambu berinsektisida dari pemerintah pusat.

"Hingga saat ini sekitar 715 kelambu berinsektisida kami salurkan ke beberapa kecamatan yang menjadi wilayah endemis malaria di antaranya Jaro, Muara Uya, Haruai, Bintang Ara dan Upau," jelas Abdul.

Dalam penanganan malaria di Bumi Saraba Kawa ini, Tabalong mendapatkan bantuan 14.000 kelambu berinsektisida dari pemerintah pusat mengingat angka penderita penyakit ini masih tinggi.

Menurut pengelola program malaria, Dinkes Tabalong, Wasul Falah, total warga positif malaria tercatat 1.349 orang dengan penderita terbanyak berusia 15 sampai 54 tahun.

Dari 1.349 penderita malaria, yang sudah diberikan pengobatan artemisinin combination therapies atau ACT sebanyak 1.220 orang dan pengobatan non ACT sebanyak 123 orang.

"Selain melaksanakan program bantuan kelambu berinsektisida penanganan malaria juga kami lakukan melalui pengobatan dengan artemisinin combination therapies atau ACT maupun non ACT," jelas Wasul.

  Pemberian kelambu berinsektisida guna mengurangi angka penderita malaria di Tabalong sudah dilaksanakan sejak 2010 dengan total bantuan kelambu yang diterima sekitar 90.000 lembar.   

Pewarta: Oleh Herlina Lasmianti

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014