Mantan anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Puar Junaidi mempertanyakan  kasus Deny Indrayana yang terkait dugaan korupsi "Payment Gateway" yang sudah penyidikan Bareskrim Mabes Polri.

"Sebagai warga negara Indonesia, saya warga masyarakat Kalsel ingin dengar penjelasan kasus dugaan tersebut dari yang bersangkutan, sebelum saya pertanyakan ke Bareskrim Mabes Polri," ujarnya kepada wartawan di Banjarmasin, Rabu.

Pasalnya Deny Indrayana sekarang mencalon Gubernur Kalsel dengan nomor urut dua (2) yang pencoblosannya 9 Desember mendatang, sehingga masyarakat juga perlu tahu terhadap perkembangan kasus dugaan korupsi Payment Gateway tersebut.

"Masyarakat Kalsel perlu tahu 'track record' Deny, sehingga ibarat peribahasa tidak terbeli kucing dalam karung dalam pemilihan gubernur (Pilgub) provinsi ini nanti," lanjut mantan Ketua Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) Kalsel itu.

Pada Pilkada di Kalsel Tahun 2020, selain tujuh dari 13 kabupaten/kota yang melaksanakan, juga pemilihan gubernur - wakil gubernur (Pilgub & Pilwagub) ada dua pasang calon (Paslon) yaitu H Sahbirin Noor (petahana) berpasangan dengan mantan Wali Kota Banjarmasin H Muhidin dengan singkatan "BirinMu" nomor urut satu (1).

Sedangkan Deny (mantan Wakil Menkumham RI) kelahiran Kotabaru - kabupaten paling timur provinsi tersebut dan sebagai dosen Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta berpasangan dengan mantan Wakil Bupati Tanah Laut, Kalsel H Difri Derajat.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020