DPRD Kota Banjarmasin meminta pemerintah kota setempat agar membenahi sarana prasarana objek wisata berbasis perkampungan, salah satunya objek wisata kampung hijau yang berada di pinggiran sungai Martapura di kelurahan Sungai Bilu, Banjarmasin Timur.
Menurut anggota DPRD Kota Banjarmasin dari fraksi partai Golkar Noorlatifah di Banjarmasin, Senin, saat pihaknya reses dengan warga Sungai Bilu, salah satu aspirasi yang disampaikan adalah objek wisata kampung hijau di sana untuk minta dibuat lebih menarik.
"Warga minta sarana prasarana di sana dibenahi, seperti pintu gerbang wisata, jalan darat menuju lokasi itu, jembatan titian," paparnya.
Sehingga, ucap Lala panggilan akrabnya, wisatawan mudah ke sana, hingga perekonomian warganya bisa bergerak maju.
"Karena di sana banyak usaha kecil untuk wisatawan, seperti kuliner khas daerah," paparnya.
Menurut dia, kondisi objek wisata di sana memang sudah dibantu pemerintah kota, seperti pembuatan dermaga transportasi sungai dan jembatan di pemukiman serta pewarnaan kampung itu, hingga kampung tersebut mulai dilirik wisatawan untuk berkunjung.
Namun, lanjut Lala, jumlah kunjungan wisata masih belum sesuai harapan, hingga harapannya lebih dimaksimalkan lagi pembenahannya, supaya lebih menarik.
"Pemerintah harus kreatif untuk memajukan objek wisata di perkampungan ini, supaya kelihatan lebih unik, menarik dan patut dikunjungi wisatawan hingga internasional," ujarnya.
Anggota DPRD Kota Banjarmasin Zainal A Husni juga menyampaikan keluhan warga objek wisata Kampung Hijau, karena kurangnya kunjungan wisata.
"Kan objek wisata itu kebanyakan jadi pemandangan wisata susur sungai Martapura, kelotok yang membawa wisata itu jarang singgah, itu juga keluhan warga di sana," papar politisi PKB ini.
Padahal, ucap dia, warga di objek wisata itu berharap besar kampung mereka di singgahi wisatawan, tidak hanya lewat berwisata susur sungai, karena di objek wisata itu ada wisata kulinernya, khas Banjar.
"Ini juga harus dipikirkan, perlu ada langkah agar wisata susur sungai itu ada singgah di sana, sebab dermaganya ada," papar Zainal.
Menurut dia, Banjarmasin harus menggali betul potensi wisata berbasis perkampungan ini, sehingga perekonomian warga bisa bergerak, apalagi di masa pandemi COVID-19 ini.
"Salah satu cara membangkitkan ekonomi daerah lewat sektor pariwisata ini, Banjarmasin harus kuat mengambil peluang itu," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Menurut anggota DPRD Kota Banjarmasin dari fraksi partai Golkar Noorlatifah di Banjarmasin, Senin, saat pihaknya reses dengan warga Sungai Bilu, salah satu aspirasi yang disampaikan adalah objek wisata kampung hijau di sana untuk minta dibuat lebih menarik.
"Warga minta sarana prasarana di sana dibenahi, seperti pintu gerbang wisata, jalan darat menuju lokasi itu, jembatan titian," paparnya.
Sehingga, ucap Lala panggilan akrabnya, wisatawan mudah ke sana, hingga perekonomian warganya bisa bergerak maju.
"Karena di sana banyak usaha kecil untuk wisatawan, seperti kuliner khas daerah," paparnya.
Menurut dia, kondisi objek wisata di sana memang sudah dibantu pemerintah kota, seperti pembuatan dermaga transportasi sungai dan jembatan di pemukiman serta pewarnaan kampung itu, hingga kampung tersebut mulai dilirik wisatawan untuk berkunjung.
Namun, lanjut Lala, jumlah kunjungan wisata masih belum sesuai harapan, hingga harapannya lebih dimaksimalkan lagi pembenahannya, supaya lebih menarik.
"Pemerintah harus kreatif untuk memajukan objek wisata di perkampungan ini, supaya kelihatan lebih unik, menarik dan patut dikunjungi wisatawan hingga internasional," ujarnya.
Anggota DPRD Kota Banjarmasin Zainal A Husni juga menyampaikan keluhan warga objek wisata Kampung Hijau, karena kurangnya kunjungan wisata.
"Kan objek wisata itu kebanyakan jadi pemandangan wisata susur sungai Martapura, kelotok yang membawa wisata itu jarang singgah, itu juga keluhan warga di sana," papar politisi PKB ini.
Padahal, ucap dia, warga di objek wisata itu berharap besar kampung mereka di singgahi wisatawan, tidak hanya lewat berwisata susur sungai, karena di objek wisata itu ada wisata kulinernya, khas Banjar.
"Ini juga harus dipikirkan, perlu ada langkah agar wisata susur sungai itu ada singgah di sana, sebab dermaganya ada," papar Zainal.
Menurut dia, Banjarmasin harus menggali betul potensi wisata berbasis perkampungan ini, sehingga perekonomian warga bisa bergerak, apalagi di masa pandemi COVID-19 ini.
"Salah satu cara membangkitkan ekonomi daerah lewat sektor pariwisata ini, Banjarmasin harus kuat mengambil peluang itu," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020