Forum Panti se-Kota Banjarmasin melakukan studi banding bertajuk Family Gathering dengan mengunjungi Yayasan Pejuang Mulia, Panti Asuhan Tuntung Pandang di Kabupaten Tanah Laut.
Panti asuhan yang dikunjungi sekitar 55 orang anggota Forum Panti se-Kota Banjarmasin, Senin, memiliki 40 anak asuh yang dibina dengan pendidikan pesantren dan keterampilan.
Panti asuhan yang didirikan pada 1982 tersebut dapat mandiri dengan mengembangkan usaha tanaman sayur hidroponik dengan sistem perpaduan hidroponik dan green house.
Selain itu, panti asuhan di Ketuai H Efendi ini dinyatakan didirikan para tokoh masyarakat setempat, baik dari kalangan pengusaha, guru agama, seniman, notaris dan PNS ini juga mengembangkan tanaman obat.
Panti asuhan di bawah Yayasan Pejuang Mulia yang diketuai Ali Ramdani ini dinyatakan juga menggeluti sektor peternakan, yakni, dengan memelihara itik.
Bahkan anak-anak asuh panti asuhan tersebut juga diberi keterampilan memodifikasi barang bekas untuk dibuat pot tanaman bonsai.
Acara puncak dalam studi banding ini, yaitu perjalanan wisata pantai Batakan baru Pantai ini lokasinya persis berdekatan dengan Pantai Batakan Lama, yang membedakan hanya pengelolaannya.
Kalau pantai Batakan baru dikelola oleh BKSDA provinsi Kalimantan Selatan, sedangkan pantai Batakan Lama dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.
Peserta yang ikut serta dalam kegiatan kali ini Reny dan Hamidah dari LKSA Hikmah Zam-Zam menyambut baik diadakannya studi banding bertajuk family gathering ini. Tentu menjadi harapan semua kebersamaan ini selalu terjaga.
Bapak Ilyan Noor S,Ag ketua Forum Panti se-Kota Banjarmasin Ilyan Noor S.Ag berharap tentunya kegiatan ini menjalin suatu relasi dan menjaga hubungan baik antara sesama penggurus panti yang ada di kota Banjarmasin
"Saling mempererat hubungan pertemanan dan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya.
Mempererat kerja sama antara satu panti dengan panti yang lain," ujarnya.
Dan kegiatan dari studi banding bertajuk family gathering ini diharapkan seluruh pengurus panti dapat berbahagia dan segar kembali, sehingga pada saat bekerja nanti dalam keadaan fresh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Panti asuhan yang dikunjungi sekitar 55 orang anggota Forum Panti se-Kota Banjarmasin, Senin, memiliki 40 anak asuh yang dibina dengan pendidikan pesantren dan keterampilan.
Panti asuhan yang didirikan pada 1982 tersebut dapat mandiri dengan mengembangkan usaha tanaman sayur hidroponik dengan sistem perpaduan hidroponik dan green house.
Selain itu, panti asuhan di Ketuai H Efendi ini dinyatakan didirikan para tokoh masyarakat setempat, baik dari kalangan pengusaha, guru agama, seniman, notaris dan PNS ini juga mengembangkan tanaman obat.
Panti asuhan di bawah Yayasan Pejuang Mulia yang diketuai Ali Ramdani ini dinyatakan juga menggeluti sektor peternakan, yakni, dengan memelihara itik.
Bahkan anak-anak asuh panti asuhan tersebut juga diberi keterampilan memodifikasi barang bekas untuk dibuat pot tanaman bonsai.
Acara puncak dalam studi banding ini, yaitu perjalanan wisata pantai Batakan baru Pantai ini lokasinya persis berdekatan dengan Pantai Batakan Lama, yang membedakan hanya pengelolaannya.
Kalau pantai Batakan baru dikelola oleh BKSDA provinsi Kalimantan Selatan, sedangkan pantai Batakan Lama dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.
Peserta yang ikut serta dalam kegiatan kali ini Reny dan Hamidah dari LKSA Hikmah Zam-Zam menyambut baik diadakannya studi banding bertajuk family gathering ini. Tentu menjadi harapan semua kebersamaan ini selalu terjaga.
Bapak Ilyan Noor S,Ag ketua Forum Panti se-Kota Banjarmasin Ilyan Noor S.Ag berharap tentunya kegiatan ini menjalin suatu relasi dan menjaga hubungan baik antara sesama penggurus panti yang ada di kota Banjarmasin
"Saling mempererat hubungan pertemanan dan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya.
Mempererat kerja sama antara satu panti dengan panti yang lain," ujarnya.
Dan kegiatan dari studi banding bertajuk family gathering ini diharapkan seluruh pengurus panti dapat berbahagia dan segar kembali, sehingga pada saat bekerja nanti dalam keadaan fresh.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020