Banjarmasin,  (AntaranewsKalsel) - Pembangunan khusus untuk pertambangan dan perkebunan atau kapal bertonase besar di Pelabuhan Swarangan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, memasuki tahap ketiga.

Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Haris Karno di Banjarmasin, Senin, mengatakan pembangunan pada tahap ketiga tersebut yaitu memasuki tahap pembangunan dermaga yang masih terjadi kendala.

"Saat ini kamiI perlu melakukan penjorokan kembali terhadap dermaga di Swarangan karena dermaga yang terbangun, ternyata kedalamannya hanya sekitar tujuh meter, sementara untuk kapal dengan tonase di atas 500 ton perlu kedalaman 12 meter," katanya.

Pembangunan tersebut, tambah dia, sebagian besar adalah biaya dari APBN, sebagai pembangunan transportasi laut, khusus kapal besar, sehingga kapal-kapal tersebut tidak mengganggu bongkar muat di pelabuhan trisakti Banjarmasin.

Diperkirakan, pelabuhan tersebut akan selesai pada 2016, namun Pemprov berharap proyek tesebut bisa diselesaikan pada akhir 2015 ini.

Pelabuhan laut Pelaihari, merupakan salah satu proyek pembangunan pengembangan transportasi untuk mendukung pengembangan MP3EI wilayah Kalsel.

Melalui pelabuhan tersebut, diharapkan kedatangan maupun pengiriman barang kebutuhan industri, terutama sektor pertambangan dan perkebunan akan lebih lancar.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mempercepat penyelesaian pembangunan pelabuhan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, yang diperkirakan bakal menelan anggaran APBN sebesar Rp1,5 triliun.

Pembangunan Pelabuhan Laut Pelaihari terletak di Desa Sewarangan Kabupaten Tanah Laut, yang sebelumnya merupakan pelabuhan pengumpul.

"Berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan nomer KP.414 2013, pelabuhan Pelaihari telah direncanakan sebagai pelabuhan induk nasional," kata Haris.

Menindaklanjuti penetapan tersebut, tambah dia, masterplan rencana pembangunan pelabuhan telah dibuat Kemenhub, dengan kawasan pelabuhan terutama untuk pelabuhan curah kering dan cair dengan area industri 5.000 hektare.

Selain itu, juga bakal dibangun lapangan penumpukan seluas lima hektare, gudang dua hektare, perkantoran dua hektere, stock file 100 hektare dan tangki timbun milik PT SILO seluas 25 hektare.

Pelaksanaan pembangunan, tambah Haris, dimulai sejak 2008 dan hingga 2014 ini, dana yang dikucurkan telah mencapai Rp87,4 miliar dari dana APBN untuk pembangunan tiang pancang dan lantai dermaga.

Selanjutnya, pada 2015, akan diusulkan kembali dana pembangunan sebesar Rp54 miliar untuk pembebasan lahan dan akses jalan.

Sedangkan dari APBD Provinsi Kalsel pada 2014, dana yang telah diusulkan sebesar Rp17,7 miliar. Sedangkan 2015, usulan untuk pemabngunan akses jalan sebesar Rp15 miliar.

Selain Pelaihari, Pemprov juga sedang berupaya menyelesaikan pembangunan pelabuhan Batulicin dan pengambangan pelabuhan hingga Kersik Putih di Kabupaten Tanah Bumbu.

Pewarta: ulul maskuriah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014