Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Pengelopla tempat pembuangan akhir sampah di Basirih, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, akan dapat menyumbangkan biogas untuk energi alternatif masyarakat.


"Kami mulai memanfaatkan biogas dari ribuan ton sampah, tetapi untuk sementara energi itu untuk masyarakat sekitar TPA," ujar Kepala Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) TPA Basirih Danang, Jumat.

Rencananya pada tahun 2016 TPA itu bisa menyumbangkan biogas ke masyarakt lebih luas.

Menurut dia, biogas hasil dari TPA Basirih di Kecamatan Banjarmasin Selatan itu sangatlah besar, sehingga nanti banyak rumah tangga yang bisa memanfaatkan buat pengapian kompor memasak.

"Namun, saat ini infrastruktur perpipaan untuk mengalirkan biogas tersebut ke rumah-rumah warga belum ada, tuturnya.

Ia menerangkan, pada 2015 akan dimulai pembangunan infrastuktur perpipaan sambungan ke rumah-rumah penduduk di sekitar TPA Basirih.

"Jadi awal 2016 ditargetkan, sudah bisa menyumbang biogas ke masyarakat," ujarnya.

Untuk kejelasan program tersebut menunggu kejelasan hasil studi tim konsultan, baik pengembangan TPA maupun pemanfaatan biogasnya, lanjutnya.

Ia mengungkapkan, sistem pengelolaan sampah di TPA Basirih kini diubah, yang dulu dengan cara penunpukan hingga menggunung, dan sekarang tidak lagi.

"Sampah yang menggunung kini sudah kita ratakan, dan ditutup dengan tanah," terangnya seraya mengungkapkan, perkiraan sampah yang diproduksi masyarakat Banjarmasin per hari mencapai 650 ton.

Kina, lanjutnya, produksi pupuk organik di TPA Basirih juga sudah mulai besar. "TPA Basirih diprediksi masih bisa dimanfaatkan hingga 30 tahun ke depan, karena masih banyak lahan kosong, yakni sekitar lima hektare," ungkapnya.

Selain itu, produksi sampah yang dibuang ke TPA Basirih mulai berkurang, seiring dengan mulai berfungsinya sejumlah tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) yang berada di lingkungan masyarakat.

"Sebab, sampah-sampah yang diproduksi masyarakat yang dibuang ke TPST dipilah dan didaur ulang, hanya sebagian sisanya yang tidak bernilai ekonomi dibuang ke TPA Basirih," ujarnya.

Karena itu pula jumlah sampah yang masuk ke TPA yang berada di jalan lingkar selatan atau Jalan Gubernur Soebardjo tersebut sekarang jadi berkurang, jelasnya.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014