Sekretaris Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Suripno Sumas berpendapat, kemajuan pembangunan desa dapat menunjang untuk mewujudkan desa wisata.
"Bahkan dengan kemajuan pembangunan pemerintahan dan masyarakat desa akan lebih mendorong desa tersebut sebagai destinasi wisata menarik," ujar wakil rakyat yang bergelar sarjana hukum dan magister hukum itu sebelum rapat paripurna DPRD Kalsel di Banjarmasin, Kamis.
"Dengan dasar atau latar belakang pemikiran itulah Komisi kami mau kunjungan kerja (Kunker) Jawa Timur (Jatim) untuk mengetahui/mempelajari pembangunan desa di provinsi tersebut," lanjutnya menjawab Antara Kalsel.
Karena, menurut anggota DPRD Kalsel dua periode itu, desa wisata di "Bumi Brawijaya" Jatim sudah cukup maju bila dibandingkan dengan provinsinya yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa dan tersebar pada 13 kabupaten/kota.
"Kemajuan desa wisata tersebut tidak terlepas dari dorongan atas kemajuan pembangunan pemerintahan dan masyarakat desa itu sendiri," tegas Suripno, pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Oleh sebab itu pula tidak salah kalau kita studi komparasi tentang pembangunan desa di Bumi Brawijaya Jatim dan berikutnya korelasi dengan desa wisata," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin tersebut.
Pasalnya DPRD Kalsel kini sedang menggodok atau membahas Raperda tentang Desa Wisata yang merupakan inisiatif Dewan atas usul Komisi I lembaga legislatif tingkat provinsi setempat, tambah alumnus Universitas Lambung Mangkurat (ULM d/h Unlam) Banjarmasin itu.
Mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel itu berharap, dengan keberadaan Perda tentang Desa Wisata tersebut nanti desa-desa di provinsinya dapat semakin bergerak maju melalui kegiatan kepariwisataan yang berbasis pada kearifan lokal atau sumber daya alam (SDA) setempat.
"Saya yakin usaha itu akan terwujud, dan pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) serta kesejahteraan masyarakat setempat. Karena potensi serta sarana dan prasarananya ada," demikian Suripno Sumas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Bahkan dengan kemajuan pembangunan pemerintahan dan masyarakat desa akan lebih mendorong desa tersebut sebagai destinasi wisata menarik," ujar wakil rakyat yang bergelar sarjana hukum dan magister hukum itu sebelum rapat paripurna DPRD Kalsel di Banjarmasin, Kamis.
"Dengan dasar atau latar belakang pemikiran itulah Komisi kami mau kunjungan kerja (Kunker) Jawa Timur (Jatim) untuk mengetahui/mempelajari pembangunan desa di provinsi tersebut," lanjutnya menjawab Antara Kalsel.
Karena, menurut anggota DPRD Kalsel dua periode itu, desa wisata di "Bumi Brawijaya" Jatim sudah cukup maju bila dibandingkan dengan provinsinya yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa dan tersebar pada 13 kabupaten/kota.
"Kemajuan desa wisata tersebut tidak terlepas dari dorongan atas kemajuan pembangunan pemerintahan dan masyarakat desa itu sendiri," tegas Suripno, pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Oleh sebab itu pula tidak salah kalau kita studi komparasi tentang pembangunan desa di Bumi Brawijaya Jatim dan berikutnya korelasi dengan desa wisata," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin tersebut.
Pasalnya DPRD Kalsel kini sedang menggodok atau membahas Raperda tentang Desa Wisata yang merupakan inisiatif Dewan atas usul Komisi I lembaga legislatif tingkat provinsi setempat, tambah alumnus Universitas Lambung Mangkurat (ULM d/h Unlam) Banjarmasin itu.
Mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel itu berharap, dengan keberadaan Perda tentang Desa Wisata tersebut nanti desa-desa di provinsinya dapat semakin bergerak maju melalui kegiatan kepariwisataan yang berbasis pada kearifan lokal atau sumber daya alam (SDA) setempat.
"Saya yakin usaha itu akan terwujud, dan pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) serta kesejahteraan masyarakat setempat. Karena potensi serta sarana dan prasarananya ada," demikian Suripno Sumas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020