Jajaran Pemkab Banjar mengikuti Pemaparan DED Drainase Sekumpul pada kegiatan perencanaan kawasan wisata religi Sekumpul secara virtual di Command Center Barokah, Martapura, Senin.

Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar M Hilman mengatakan, permasalahan paling utama di kawasan Sekumpul yang padat pemukiman, genangan air yang berdampak terhadap kualitas lingkungan hidup.

"Kami sangat menyambut baik upaya yang sudah dilakukan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalsel atas Detail Engineering Design (DED) drainase Sekumpul yang disiapkan Pemkab Banjar," ujarnya. 

Ia mengatakan, DED sebagai bahan pertimbangan untuk pelaksanaan penataan kawasan wisata religi Sekumpul terutama drainase modern yang menjadi rencana implementasi fisik pekerjaannya tahun 2021.

"Harapannya pertemuan kali ini, bisa memberikan hasil optimal pada saat perencanaan sehingga bisa diwujudkan sesuai kriteria-kriteria DED," harap Hilman didampingi Kepala Bappedalitbang Galuh Tantri Narindra dan Kadis Perkim Mursal.

Dikatakan Hilman yang juga menjabat Plt Kadis PUPR Banjar, kriteria drainase dalam perencanaan yang sudah disusun konsultan, didalamnya memenuhi standar pelayanan minimal tidak terjadi genangan sepanjang tahun, kalau pun ada, paling banyak 2 kali dalam setahun.

"Sementara dalam jangka 10 tahunan, kemungkinan cuma ada genangan di tepi jalan dengan ketinggian sekitar 5-10 centimeter, itu pun hanya menggenang selama 2 jam," ujarnya. 

Disebutkan, total area yang menjadi penanganan di kawasan Sekumpul yang merupakan pusat religi dengan adanya makam ulama KH Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul kurang lebih 238 hektar dan saluran drainase sepanjang 2.040 meter.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalsel Dardjat Widjunarso, mendukung perencanaan drainase kawasan Sekumpul dan berharap kegiatan fisik tersebut bisa berjalan sesuai yang direncanakan. 
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020