Kalangan DPRD Kabupaten Kotabaru mengingatkan sekaligus mendesak kepada pemerintah daerah setempat membuat Master plan terhadap obyek wisata Goa Lowo di Desa Tegalrejo Kecamatan Kelumpang Hilir, agar dapat dikembangkan optimas dan bisa menjadi destinasi unggulan.
Demikian diungkapkan Ketua DPRD Kotabaru, Syairi Mukhlis pada peresmian obyek wisata baru Goa Lowo oleh bupati dan dihadiri segenap unsur Forkopimda dan tamu undangan, Ahad.
"DPRD berkomitmen dan sangat mendukung adanya pengembangan destinasi wisata di Bumi Saijaan, bersamaan itu diharapkan pemda segera membuat Masterplan atas obyek wisata ini agar dapat dikembangkan secara optimal," kata Syairi.
Master plan desa wisata merupakan program yang dikhususkan bagi kawasan berkarakter perdesaan, melalui pelibatan warga dan komunitas dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penghuninya.
Dikatakan Syairi, pada situasi pandemi COVID-19 saat ini yang melanda di 219 negara, termasuk Indonesia, diakui sangat berdampak pada terpuruknya perekonomian bagi masyarakat Kabupaten Kotabaru tercinta.
"Dengan diresmikannya obyek wisata Goa Lowo ini, merupakan langkah tepat sebagai jejaring pengaman sosial yang salah satu tujuannya memberdayakan masyarakat dalam pencapaian kawasan desa yang berkelanjutan," katanya.
Bersamaan itu, politisi PDIP ini mengapresiasi Bupati H Sayed Jafar yang berkomitmen dalam pengembangan pariwisata bukan hanya di daerah pesisir Pulau Laut dan Kepulauan, tapi juga potensi wisata lain yang ada di daratan Kalimantan termasuk Goa Lowo yang kini diresmikan.
Ditegaskannya, DPRD berkomitmen terus mendukung pengembangan obyek wisata ini melalui penganggaran sesuai dengan kemampuan daerah, namun yang lebih penting adalah peran serta masyarakat dalam pengelolaannya.
"Pelibatan masyarakat dalam pengembangan obyek wisata ini sangat penting, terutama dengan nilai-nilai adat budaya kearifan lokal, termasuk sektor UMKM dengan potensi kuliner yang bisa mendukung terselenggaranya destinasi pariwisata ini," ungkapnya.
Hal ini penting, tambahnya, meski pemerintah daerah baik anggaran dan konsep yang bagus, tapi jika tidak ada partisipasi masyarakat, maka obyek wisata ini akan sudah berkembang.
Lebih lanjut diungkapkan, kaitannya dengan peran masyarakat, harus ada komitmen yang kuat dalam pengembangan obyek wisata ini salah satunya dukungan dalam pembebasan lahan dalam pembuatan master plan nantinya.
"Jadi masyarakat yang punya lahan di sini harus bersedia dan rela untuk dibebaskan, agar bisa dikembangkan obyek wisata ini sesuai dengan master plan yang akan dibuat," pungkas Syairi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Demikian diungkapkan Ketua DPRD Kotabaru, Syairi Mukhlis pada peresmian obyek wisata baru Goa Lowo oleh bupati dan dihadiri segenap unsur Forkopimda dan tamu undangan, Ahad.
"DPRD berkomitmen dan sangat mendukung adanya pengembangan destinasi wisata di Bumi Saijaan, bersamaan itu diharapkan pemda segera membuat Masterplan atas obyek wisata ini agar dapat dikembangkan secara optimal," kata Syairi.
Master plan desa wisata merupakan program yang dikhususkan bagi kawasan berkarakter perdesaan, melalui pelibatan warga dan komunitas dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penghuninya.
Dikatakan Syairi, pada situasi pandemi COVID-19 saat ini yang melanda di 219 negara, termasuk Indonesia, diakui sangat berdampak pada terpuruknya perekonomian bagi masyarakat Kabupaten Kotabaru tercinta.
"Dengan diresmikannya obyek wisata Goa Lowo ini, merupakan langkah tepat sebagai jejaring pengaman sosial yang salah satu tujuannya memberdayakan masyarakat dalam pencapaian kawasan desa yang berkelanjutan," katanya.
Bersamaan itu, politisi PDIP ini mengapresiasi Bupati H Sayed Jafar yang berkomitmen dalam pengembangan pariwisata bukan hanya di daerah pesisir Pulau Laut dan Kepulauan, tapi juga potensi wisata lain yang ada di daratan Kalimantan termasuk Goa Lowo yang kini diresmikan.
Ditegaskannya, DPRD berkomitmen terus mendukung pengembangan obyek wisata ini melalui penganggaran sesuai dengan kemampuan daerah, namun yang lebih penting adalah peran serta masyarakat dalam pengelolaannya.
"Pelibatan masyarakat dalam pengembangan obyek wisata ini sangat penting, terutama dengan nilai-nilai adat budaya kearifan lokal, termasuk sektor UMKM dengan potensi kuliner yang bisa mendukung terselenggaranya destinasi pariwisata ini," ungkapnya.
Hal ini penting, tambahnya, meski pemerintah daerah baik anggaran dan konsep yang bagus, tapi jika tidak ada partisipasi masyarakat, maka obyek wisata ini akan sudah berkembang.
Lebih lanjut diungkapkan, kaitannya dengan peran masyarakat, harus ada komitmen yang kuat dalam pengembangan obyek wisata ini salah satunya dukungan dalam pembebasan lahan dalam pembuatan master plan nantinya.
"Jadi masyarakat yang punya lahan di sini harus bersedia dan rela untuk dibebaskan, agar bisa dikembangkan obyek wisata ini sesuai dengan master plan yang akan dibuat," pungkas Syairi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020