Diraihnya gelar Doktor (S3) oleh Ihsan Noor menjadi kebanggaan tersendiri bagi Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Pasalnya, disertasinya berjudul "Pengembangan Passive Treatment Air Asam Tambang melalui Swampy Forest Sistem Pada Lahan Reklamasi Pascatambang Batubara" mendapat apresiasi dari penguji internasioal.

"Ini bukti disertasi mahasiswa ULM diakui internasional. Pengakuan Prof Tim Roberts dari Universitas Newcastle, Australia yang menyatakan disertasi saudara Ihsan Noor setara disertasi yang pernah dia bimbing di Australia," kata Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Humas ULM Prof Dr Ir H Yudi Firmanul Arifin, Selasa.

Hal itu disampaikan Yudi usai ujian akhir disertasi Ihsan Noor, dimana dia selaku Ketua Tim Promotor bagi mahasiswa Program S3 Ilmu Pertanian konsentrasi Pengembangan Sumber Daya Alam dan Lingkungan ULM itu yang berlangsung di Gedung Pascasarjana ULM di Banjarmasin.
Prof Dr Ir H Yudi Firmanul Arifin bersama Ihsan Noor dan perwakilan PT Jorong Barutama Greston. (ANTARA/Firman)


Yudi menuturkan, pencapaian luar biasa Ihsan Noor memang sejalan dengan upayanya yang terus konsisten menembus level internasional. Selain publikasi di jurnal internasional, mahasiswa yang dibimbingnya tersebut juga aktif mengikuti seminar tingkat dunia ke berbagai negara.

Apalagi hasil riset yang benar-benar bermanfaat dan dapat diaplikasikan untuk daerah Kalimantan Selatan yang kaya sektor pertambangan, menurut Yudi menjadi nilai plus tersendiri.

"Air asam tambang adalah masalah utama di sektor pertambangan batubara. Selama ini banyak menggunakan bahan kimia berupa kapur yang tidak terlalu efektif dan biayanya mahal. Namun dengan hasil riset saudara Ihsan yaitu menggunakan bahan tumbuhan, sehingga cara paling baik dan ramah lingkungan mendukung program reklamasi," tandasnya.  

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020