Pelaihari, (Antaranews Kalsel) – Sebanyak 18 kelompok tani tersebar di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Tanah Laut mengembangkan budidaya ternak lebah madu sebagai upaya pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).


“Pengembangan budidaya lebah madu sangat berpotensi positif untuk di kembangkan di Tanah Laut karena didukung pakan lebah  yang melimpah, kelembagaan kuat, serta adanya keseriusan masyarakat untuk mengembangan ternak lebah madu,” kata Kepala Dinas Kehutanan Tanah Laut, Ir H Ahmad Hairin, di Pelaihari, Kamis (10/7).

Menurutnya, saat ini ternak  lebah madu yang sudah berjalan dengan baik  di Kabupaten Tanah Laut berjumlah 18 kelompok tani  tersebar di Desa Telaga Langsat, Desa Ranggang,  Desa Gunung Makmur Kecamatan Takisung, Kecamatan Pelaihari, takisung, Panyipatan, Batu Ampar, Bajuin, dan Kecamatan Kurau.

“Dari 18 kelompok tani budidaya lebah madu tersebut, jumlah stup mencapai 729 kotak,” jelas Kepala Dinas Kehutanan Tanah Laut.

Terpisah,  Wakil Bupati Tanah Laut,  Drs H Sukamta mengharapkan, terbentuknya sentra HHBK madu di Kabupaten Tanah Laut  dapat meningkatkan  kegiatan ekonomi produktif madu  dan  menunjang peningkatan produktivitas usaha madu, meliputi proses-proses produksi maupun pengembangan akses informasi , baik itu pasar, modal maupun  teknologi.

“Saya berharap kepada semua  pihak  dapat memberikan kontribusi  positif dalam pembangunan kehutanan,  khususnya dalam pembentukan sentra HHBK madu di Kabupaten Tanah Laut,  demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,” tandasnya.

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014