Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Pemerintah kabupaten/kota di Kalimantan Selatan (Kalsel) diminta membuat titik kordinat persawahan, guna melindungi lahan pertanian tanaman pangan tersebut dari alih fungsi.


Permintaan itu dari anggota DPRD Kalsel Hasmy Fadillah Akbar, yang juga pensiunan staf pimpinan Dinas Pertanian tingkat provinsi tersebut, di Banjarmasin, Senin.

Menurut alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) yang berkampus di Banjarbaru itu, pembuatan titik kordinat tersebut penting bagi kawasan persawahan atau pertanian tanaman pangan.

"Dengan adanya titik kordinat tersebut, maka mudah kita mengetahui, apakah kawasan persawahan/lahan pertanian tanaman pangan itu makin berkurang, karena alih fungsi untuk kepentingan lain, seperti perumahan dan industri," ujarnya.

Selain itu, untuk perlindungan lahan tanaman pangan berkelanjutan dari usaha perkebunan yang belakangan kelihatannya terus menggerus, lanjut anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel tersebut.

Ia mencontohkan, Kabupaten Banjar yang merupakan lumbung padi Kalsel, dalam beberapa tahun belakangan lahan pertanian tanaman pangan/persawahan makin berkurang.

"Beberapa tahun lalu, memiliki kawasan persawahan lebih dari 40 ribu hektare, tapi belakangan mereka sisakan cuma sekitar 18.000 ha. Berkurangnya lahan pertanian tanaman pangan tersebut karena alih fungsi," ungkapnya.

Wakil rakyat yang menyandang gelar insinyur pertanian itu mengkhawatirkan terus berkurangnya lahan pertanian tanaman pangan di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota tersebut.

"Sementara pencetakan sawah/pembukaan lahan baru untuk pertanian tanaman pangan kurang berimbang dengan penyusutan persawahan karena kepentingan lain," demikian Hasmy Fadillah Akbar.

Beberapa daerah yang merupakan sentral pertanian di Kalsel, antara lain Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola), Tanah Laut (Tala), Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST) dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)./e

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014