Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten HSS mengkampanyekan Food Loss and Waste.

Kepala DKP Provinsi Kalsel H. Suparno, di Kandangan, Selasa (28), kampanye ini untuk mengurangi terbuangnya sisa makanan, membiasakan mengkonsumsi makanan sampai habis dan tidak menyisakan dan terbuang tanpa alasan yang jelas.

"Membentuk prilaku makan secara bijak, dengan motto makan secukupnya sesuai keperluan, tidak perlu nambah jika tersisa dan terbuang, dan tujuan dari kegiatan ini diharapkan kepada seluruh masyarakat, dan khsususnya dipahami oleh ibu-ibu rumah tangga dan masyarakat lainnya," katanya, di Aula Ramu.

Dijelaskan dia, akhir-akhir ini Food and Waste mulai diangkat dan ramai di kampanyekan di Indonesia, para milineal mulai concern terhadap isu lingkungan, salah satunya adalah isu Food Loss And Waste.

Baca juga: Tingkatkan ketahanan pangan, PKK HSS laksanakan pelatihan budidaya ikan

Dan menurut FAO Food Loss And Waste mengacu kepada makanan yang dibuang, di mana produk makanan atau produk makanan alternatif tersebut masih aman dan bergizi untuk dikonsumsi.

Ketua TP PKK Kabupaten HSS, Hj.Isnaniah Achmad Fikry, menyampaikan rasa syukur yang sangat besar dengan diadakannya kegiatan sosialisasi kampanye Food Loss And Waste ini.

“Kampanye ini mengimbau kepada masyarakat Kabupaten HSS, khususnya untuk ibu-ibu karena yang biasa masak dan belanja, jadi tujuan agar bisa memanfaatkan makanan sebaik mungkin karena sebagai wanita agar memasak sesuai keperluan dan tidak berlebihan, agar makanan dapat dihabiskan” katanya.

Menurut dia, agar para peserta kampanye nantinya dapat meneruskan semua ini di lingkungan masing-masing, dimulai dari rumah tangga dan lingkungan sekitar, sehingga bisa menjadi rantai informasi yang menyebar dan menjadi pemahaman bagi seluruh masyarakat.

Kampanye ini sendiri, perlu disosialisasikan kepada masyarakat, terutama untuk keluarga yang ibu-ibunya memiliki peran signifikan sebagai garda terdepan, dalam memutuskan jenis makanan selera gizi dan jumlah makanan yang harus dikonsumsi oleh anggota keluarga.

Baca juga: Harga kebutuhan pokok di HSS masih stabil

Sangat disayangkan kalau tiap makanan dengan kualitas baik tidak habis dikonsumsi dan dimanfaatkan, misalnya makanan yang berasal dari bahan pangan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, atau makanan yang mentah namun tidak bisa diolah menjadi makanan dan akhirnya dijual begitu saja.

"Kami akan selalu menghimbau kepada masyarakat, lebih khusus Ibu-ibu agar ditengah pandemi ini untuk dapat memanfaatkan bahan pangan sebaik mungkin," katanya.

Ditambahkan dia, pemanfaatan ini seperti dalam memilih bahan pangan sesuai kebutuhan dan tidak membeli secara berlebihan, karena akan sangat disayangkan apabila bahan pangan itu terbuang dan menjadi sampah.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020