Industri semen Tiga Roda PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (PT ITP) Unit Tarjun, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, di tengah pandemi COVID-19, melatih warga di desa binaanya untuk bercocok tanam dengan sistem hidroponik, guna meningkatkan kesejahteraan warga desa binaannya.
"Pelatihan pertanian sistem hidroponik ini adalah salah satu upaya Indocement Tarjun, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pilar ekonomi," kata Tim corporate social responsibility (CSR) Indocement Tarjun, Agus Rifani, Jumat.
Dikatakan, pelatihan pertanian ini adalah bentuk komitmen Indocement dalam menjalankan program CSR perusahaan, yang berangkat dari 5 pilar yang mendasari seluruh kegiatan, salah satunya adalah pilar ekonomi.
"Harapan kami peserta mengambil ilmu sebanyak banyaknya, dan dapat menerapkan di lingkungan masing-masing, sehingga di tempat tinggal akan muncul pelaku-pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bidang pertanian,” papar Agus.
Pelatihan ini merupakan angkatan ke 5 sejak dimulainya pada awal 2016 lalu, hingga saat ini sebanyak 54 orang yang telah mengikuti pelatihan, dan diharapkan terlahir 5 pelaku UMKM di desa binaan, uakni, Desa Tegalrejo, Desa Serongga dan Desa Langadai.
Selain melahirkan pelaku UMKM-UMKM baru di bidang pertanian, melalui pelatihan ini pula dapat membentuk jiwa yang mandiri.
Salah satu peserta pelatihan yang berasal dari kelompok tani “Mawar Hidro” Desa Tegalrejo, Lailatul mengatakan, pelatihan ini sangat berguna dan bermanfat bagi ibu rumah tangga seperti kami, karena sistim pertanian hidroponik ini sangat mudah di terapkan di sekitar rumah kita, walau lahan kita sempit.
“Ini sudah terbukti bagi diri saya, dulu saya pernah menanam hidroponik tapi tidak berhasil, tanaman saya kuning dan kurang sehat, lalu saya dilatih Indocement 2018, dengan percobaan menanam sayur sawi, pakcoy, daun sop, sebanyak 4 paralon dan hasilnya sangat maksimal," ungkap Lailatul
Baca juga: Indocement gives a support to Lowo Cave to be Kotabaru's touris destination
Ia mengaku sudah memiliki 120 paralon dan bisa menghasilkan lebih Rp1 juta setiap panen dalam rentang waktu 40 hari.
“Dengan bertani hidroponik seperti ini saya dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga, saya juga tidak membeli sayur lagi untuk keperluan sehari hari dan pastinya sayur tanaman saya ini sehat, karena tidak memakai pestisida," imbuhnya.
Baca juga: Indocement donates PPE to two puskesmas in Kotabaru
Selain menggelar pelatihan, Indocement juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan peserta berupa modul Hidroponik sistem wick dan paralon. Kegiatan ini hasil kerjasama Indocement Tarjun dan Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Pelatihan pertanian sistem hidroponik ini adalah salah satu upaya Indocement Tarjun, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pilar ekonomi," kata Tim corporate social responsibility (CSR) Indocement Tarjun, Agus Rifani, Jumat.
Dikatakan, pelatihan pertanian ini adalah bentuk komitmen Indocement dalam menjalankan program CSR perusahaan, yang berangkat dari 5 pilar yang mendasari seluruh kegiatan, salah satunya adalah pilar ekonomi.
"Harapan kami peserta mengambil ilmu sebanyak banyaknya, dan dapat menerapkan di lingkungan masing-masing, sehingga di tempat tinggal akan muncul pelaku-pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bidang pertanian,” papar Agus.
Pelatihan ini merupakan angkatan ke 5 sejak dimulainya pada awal 2016 lalu, hingga saat ini sebanyak 54 orang yang telah mengikuti pelatihan, dan diharapkan terlahir 5 pelaku UMKM di desa binaan, uakni, Desa Tegalrejo, Desa Serongga dan Desa Langadai.
Selain melahirkan pelaku UMKM-UMKM baru di bidang pertanian, melalui pelatihan ini pula dapat membentuk jiwa yang mandiri.
Salah satu peserta pelatihan yang berasal dari kelompok tani “Mawar Hidro” Desa Tegalrejo, Lailatul mengatakan, pelatihan ini sangat berguna dan bermanfat bagi ibu rumah tangga seperti kami, karena sistim pertanian hidroponik ini sangat mudah di terapkan di sekitar rumah kita, walau lahan kita sempit.
“Ini sudah terbukti bagi diri saya, dulu saya pernah menanam hidroponik tapi tidak berhasil, tanaman saya kuning dan kurang sehat, lalu saya dilatih Indocement 2018, dengan percobaan menanam sayur sawi, pakcoy, daun sop, sebanyak 4 paralon dan hasilnya sangat maksimal," ungkap Lailatul
Baca juga: Indocement gives a support to Lowo Cave to be Kotabaru's touris destination
Ia mengaku sudah memiliki 120 paralon dan bisa menghasilkan lebih Rp1 juta setiap panen dalam rentang waktu 40 hari.
“Dengan bertani hidroponik seperti ini saya dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga, saya juga tidak membeli sayur lagi untuk keperluan sehari hari dan pastinya sayur tanaman saya ini sehat, karena tidak memakai pestisida," imbuhnya.
Baca juga: Indocement donates PPE to two puskesmas in Kotabaru
Selain menggelar pelatihan, Indocement juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan peserta berupa modul Hidroponik sistem wick dan paralon. Kegiatan ini hasil kerjasama Indocement Tarjun dan Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020