Bupati Banjar Khalilurrahman meminta warga menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan di sepanjang bantaran Sungai Martapura yang berada di wilayah kabupaten setempat.
Pernyataan itu disampaikan bupati saat memimpin rapat koordinasi mingguan bersama kepala SOPD lingkup Pemkab Banjar dan camat, Senin di Mahligai Sultan Adam Kota Martapura, Senin.
"Saya menerima laporan masih ada warga di Desa Pingaran Kecamatan Astambul yang membuang sampah ke sungai. Saya minta pengelolaan agar sampah di sana bisa lebih baik," ujar Guru Khalil sapaan akrab bupati.
Menurut bupati, pihaknya sangat menyayangkan masih ada sebagian masyarakat yang membuang sampah sembarangan di sungai karena dapat mengotori air sungai dan merusak ekosistem di dalamnya.
Diharapkan, aparatur kecamatan dan desa segera melakukan pembenahan pengelolaan sampah disamping lebih gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar ikut bersama-sama menjaga kebersihan sungai.
"Kami minta camat dan pembakal (kepala desa) membenahi tata kelola sampah dan langkah paling penting membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan termasuk sungai," pesannya.
Diketahui Desa Pingaran Kecamatan Astambul merupakan sentra penghasil jaring (jengkol) dan sebagian besar warganya merupakan pengrajin atau pembuat makanan khas Banjar yang banyak diminati masyarakat itu.
Camat Astambul Sirajuddin Ali siap berkoordinasi dengan kepala desa dan aparatur desa terkait pengelolaan limbah dan sampah yang dihasilkan masyarakat termasuk air limbah bekas rendaman jaring (jengkol).
"Limbah air bekas perendaman dari pengolahan jaring belum dikelola sehingga hanya dibuang ke sungai dan kulitnya dimanfaatkan menjadi urukan tanah. Ke depan, pengelolaan akan lebih baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Pernyataan itu disampaikan bupati saat memimpin rapat koordinasi mingguan bersama kepala SOPD lingkup Pemkab Banjar dan camat, Senin di Mahligai Sultan Adam Kota Martapura, Senin.
"Saya menerima laporan masih ada warga di Desa Pingaran Kecamatan Astambul yang membuang sampah ke sungai. Saya minta pengelolaan agar sampah di sana bisa lebih baik," ujar Guru Khalil sapaan akrab bupati.
Menurut bupati, pihaknya sangat menyayangkan masih ada sebagian masyarakat yang membuang sampah sembarangan di sungai karena dapat mengotori air sungai dan merusak ekosistem di dalamnya.
Diharapkan, aparatur kecamatan dan desa segera melakukan pembenahan pengelolaan sampah disamping lebih gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar ikut bersama-sama menjaga kebersihan sungai.
"Kami minta camat dan pembakal (kepala desa) membenahi tata kelola sampah dan langkah paling penting membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan termasuk sungai," pesannya.
Diketahui Desa Pingaran Kecamatan Astambul merupakan sentra penghasil jaring (jengkol) dan sebagian besar warganya merupakan pengrajin atau pembuat makanan khas Banjar yang banyak diminati masyarakat itu.
Camat Astambul Sirajuddin Ali siap berkoordinasi dengan kepala desa dan aparatur desa terkait pengelolaan limbah dan sampah yang dihasilkan masyarakat termasuk air limbah bekas rendaman jaring (jengkol).
"Limbah air bekas perendaman dari pengolahan jaring belum dikelola sehingga hanya dibuang ke sungai dan kulitnya dimanfaatkan menjadi urukan tanah. Ke depan, pengelolaan akan lebih baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020