Waymo dan Volvo Cars Group sepakat mengembangkan kendaraan listrik swakemudi (self-driving) sebagai bagian dari kemitraan global mereka.
Waymo, unit Alphabet Inc di Silicon Valley, akan menjadi mitra global eksklusif untuk Volvo Cars siap mengembangkan kendaraan self-driving yang mampu beroperasi aman tanpa intervensi pengemudi seperti kendaraan pada umumnya.
Dikutip dari Reuters, Kamis (25/6), pada kemitraan itu Waymo akan berfokus pada kecerdasan buatan dan perangkat keras tertentu, termasuk kamera, lidar dan radar, untuk "pengemudi" otomatis.
Sedangkan Volvo, akan merancang dan memproduksi kendaraan. Perusahaan mengatakan Waymo akan bekerja dengan merek global Volvo, termasuk Polestar dan Lynk & Co.
Waymo dan Volvo tidak mengatakan kapan atau di mana mereka akan meluncurkan kendaraan baru itu.
Volvo, yang dimiliki Zhejiang Geely Holding Group China, memiliki perjanjian terpisah untuk menyediakan kendaraan untuk Uber Technologies Inc, sehingga Volvo Cars kemungkinan dapat mengirimkan kendaraannya juga untuk Uber.
Chief Executive Uber, Dara Khosrowshahi mengatakan Uber terbuka untuk menggunakan teknologi pesaingnya.
Waymo telah memasang kembali perangkat lunak dan sensornya pada kendaraan konvensional seperti minivan Chrysler Pacifica. Waymo juga mengembangkan teknologi untuk truk komersil mandiri.
Dalam hal pengembangan kendaraan listrik, Waymo mengatakan akan terus bekerja dengan Fiat Chrysler, Jaguar Land Rover, dan aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Waymo, unit Alphabet Inc di Silicon Valley, akan menjadi mitra global eksklusif untuk Volvo Cars siap mengembangkan kendaraan self-driving yang mampu beroperasi aman tanpa intervensi pengemudi seperti kendaraan pada umumnya.
Dikutip dari Reuters, Kamis (25/6), pada kemitraan itu Waymo akan berfokus pada kecerdasan buatan dan perangkat keras tertentu, termasuk kamera, lidar dan radar, untuk "pengemudi" otomatis.
Sedangkan Volvo, akan merancang dan memproduksi kendaraan. Perusahaan mengatakan Waymo akan bekerja dengan merek global Volvo, termasuk Polestar dan Lynk & Co.
Waymo dan Volvo tidak mengatakan kapan atau di mana mereka akan meluncurkan kendaraan baru itu.
Volvo, yang dimiliki Zhejiang Geely Holding Group China, memiliki perjanjian terpisah untuk menyediakan kendaraan untuk Uber Technologies Inc, sehingga Volvo Cars kemungkinan dapat mengirimkan kendaraannya juga untuk Uber.
Chief Executive Uber, Dara Khosrowshahi mengatakan Uber terbuka untuk menggunakan teknologi pesaingnya.
Waymo telah memasang kembali perangkat lunak dan sensornya pada kendaraan konvensional seperti minivan Chrysler Pacifica. Waymo juga mengembangkan teknologi untuk truk komersil mandiri.
Dalam hal pengembangan kendaraan listrik, Waymo mengatakan akan terus bekerja dengan Fiat Chrysler, Jaguar Land Rover, dan aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020