Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menggelar rapat koordinasi  untuk membentuk kesiapan dalam melakukan pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di "Bumi Bersujud".

Wakil Bupati Tanah Bumbu H. Ready Kambo, di Batulicin Rabu saat membuka kegiatan mengatakan, rakoor ini dilaksanakan sebagai bentuk kesiapsiagaan pencegahan lebih dini secara terpadu dalam menghadapi musim kemarau.

"Mengingat bahwa Kabupaten Tanah Bumbu sangat rentan terjadinya Karhutla saat mudim kemarau, sehingga sangat perlu persiapan yang sangat matang untuk menghadapi masa musim kemarau," katanya.

Dia mengatakan, seluruh elemen dan stakeholder terkait yang ada di Bumi Bersujud dituntut untuk siap siaga menghadapi dan menanggulangi karhutla.

Terlebih ketika sudah terjadi bencana karhutla, antar instansi baik pemerintah, TNI, Polri, pihak swasta dan masyarakat harus saling bahu membahu. Langkah ini penting agar Karhutla tidak menjadi bencana yang merugikan semua pihak.

Maka dari itu, upaya penanggulangan bencana karhutla perlu ditangani secara komprehensif, multi sektor, terpadu, dan terkoordinasi.

"Saya berharap semeu yang terlibat harus ada komitmen dukungan dan perhatian semua pihak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana karhutla di wilayah Tanah Bumbu sedini mungkin," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu Eryanto Rais menambahkan, di wilayah "Bumi Bersujud" ada tujuh potensi bencana yaitu banjir, karhutla, angin puting beliung, gelombang pasang laut, tanah longsor, kekeringan, dan abrasi.

"Berdasarkan prakiraan cuaca periode 2020 Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarbaru untuk prakiraan puncak musim kemarau di Tanbu terjadi pada Agustus–Oktober 2020," ujarnya.

Pada musim kemarau yang perlu diantisipasi adalah bencana karhutla dan kekeringan. Terkait Karhutla, faktor penyebab Karhutla yaitu karena faktor alam dan juga faktor manusia.

"Minimnya kesadaran masyarakat terkait bahaya karhutla merupakan salah satu faktor penyebab karhutla oleh sebab itu, mari saling menjaga dan ikut mengendalikan kasus karhutla," pungksnya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020