Cabai Hiyung bawa Kabupaten Tapin masuk Top 99 inovasi pelayanan publik tahun 2020 pada kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.

Bupati Tapin HM Arifin Arpan menyambut bahagia masuknya "Cabai Hiyung Mendunia, Kepedasannya 17x lipat" tersebut masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2020.

"Ini sebuah kabar gembira, apalagi Cabai Hiyung yang berada di Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengah di kelola oleh kelompok kepemudaan atau karang taruna di desa tersebut," ujarnya di Rantau, Senin.

Dijelaskan Arifin Arpan, pertanian Cabai Hiyung sendiri mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Hiyung yang dulu kebanyakan hanya sebagai pencari kayu galam untuk bahan bakar.

"Banyak produk-produk olahan cabai Hiyung seperti abon cabai, sambel botolan atau kemasan, dan lainnya yang juga meningkatkan perekonomian perdesaan melalui BUMdes," ujar Bupati.

Dari cabai Hiyung sendiri, merupakan upaya Pemkab Tapin dalam merangkul kaum milenial dalam peningkatan perekonomian di desa, dan menjadikan pemuda yang kreatif.

"Kami berharap pada musim kemarau nanti, masyarakat khususnya di Desa Hiyung bisa menjaga lahan pertanian cabainya agar terhindar dari Karhutla," ujar Bupati.

Selain itu, Bupati juga berharap, cabai Hiyung mendunia, kepedasan 17 kali lipat ini bisa membawa Tapin ke top 40 inovasi pelayanan publik tahun 2020.

Diketahui beberapa keunggulan cabai yang terkenal dengan kepedasannya 17 kali lipat dari cabai biasanya tersebut, diantaranya  penyimpanan yang tahan lama sampai 10 hari pada suhu normal.

Cabai Hiyung sendiri sudah terdaftar sebagai varietas lokal di Kementerian Pertanian RI dengan nomer 09/PLV/2012 tanggal 12 April 2012.
 

Pewarta: Muhammad Husien Asyari

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020