Oleh Herlina L

Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Dinas Perkebunan Tabalong, Kalimantan Selatan, mulai mengembangkan sistem tumpang sari dalam upaya mengoptimalisasi lahan karet dengan tanaman aren di sejumlah kecamatan.


Kepala Dinas Perkebunan Tabalong Mugeni di Tanjung, Selasa, mengatakan tahun ini optimalisasi lahan karet dengan aren dilaksanakan di tiga kecamatan, yakni Bintang Ara, Murung Pudak dan Jaro.

"Dalam sistem tumpang sari kami menanam 40 sampai 60 pohon aren di setiap satu hektare lahan karet dengan harapan bisa menambah pendapatan penghasilan petani di samping peningkatan produktivitas karet," jelas Mugeni.

Sebelumnya, kegiatan optimalisasi lahan karet dengan sistem tumpang sari juga dilaksanakan di Desa Taratau, Desa Santuun, Desa Puain Kanan, Desa Urata dan Desa Uwi.

Sebagai kabupaten yang 45 persen lahannya berupa kebun karet, menurut Mugeni, saat ini produktivitasnya masih rendah yakni sekitar satu ton per hektare per tahunn karena itu ke depan bisa meningkat menjadi 1,8 sampai dua ton per hektare per tahun.

"Dari segi kualitas, mutu pengolahan karet di Tabalong juga masih di bawah Standar Indonesia Rubber (SIR) karena itu kami terus mengupayakan peningkatan mutu pengolahan bokar melalui bimbingan teknis bagi unit pengolahan dan pemasaran bokar," kata Mugeni.

Masih rendahnya mutu karet atau lateks yang dihasilkan dipengaruhi sistem pengolahan lahan yang tidak tepat, teknik penyadapan hingga pemilihan jenis tanamannya, ujarnya.

  Sebelumnya, 30 unit pengolahan dan pemasaran bahan olah karet bokar (UPPB) di Tabalong mengikuti bimbingan teknis mutu bahan olah karet.    

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014