Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Pengendalian dan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan HM Muslim mengatakan kini pihaknya berupaya meningkatkan tracking atau penelusuran kasus COVID-19 ke seluruh wilayah sebagai upaya mempercepat pencegahan penularan.
Menurut Muslim di Banjarbaru Rabu sebagai upaya meningkatkan penelusuran dan pencegahan penyebaran COVID-19 tersebut, sejak H-2 hingga H+1 Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah tim gugus melakukan monitoring dan evalusi ke seluruh daerah di Kalsel.
"Tim langsung datang ke daerah-daerah, baik pada daerah yang masuk pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun daerah-daerah perbatasan," katanya.
Kedatangan tim, selain untuk melangsungkan kegiatan tim gugus daerah, juga untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah agar lebih masif untuk melakukan pencegahan dan upaya lainnya, sehingga COVID-19 segera berlalu.
Sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (P2) COVID-19 Kalsel Abdul Haris Makkie mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk bersama-sama menurunkan kasus COVID-19.
Dia mengatakan dirinya mendapat tugas dari Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap upaya P2 COVID-19 di semua kabupaten/kota.
Salah satu daerah yang dikunjungi adalah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) setelah secara marathon mengunjungi Tim Gugus Tugas Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengan, Balangan dan Tabalong.
Haris yang juga Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel menyampaikan pesan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor agar pemerintah dan Tim Gugus Depan P2 COVID-19 kabupaten/kota saling berkoordinasi dan bekerja sama dalam penanganan pandemi COVID-19.
Terkait upaya gugus tugas P2 COVID-19 di Kabupaten HSU, disarankan agar tim gugus tugas setempat melanjutkan pengawasan dan pemeriksaan di daerah perbatasan guna mencegah dan mengantisipasi penyebaran wabah yang telah merenggut nyawa 71 orang warga Kalsel tersebut.
Sekretaris Gugus Tugas P2 COVID-19 Hulu SungaI Utara (HSU) Sugeng Riyadi mengatakan khusus pengawasan dan pemeriksaan di pos perbatasan selama satu pekan terakhir, agak dilonggarkan dengan berbagai pertimbangan.
Berdasarkan evaluasi dan masukan dari anggota gugus tugas pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan di pos perbatasan masih kurang maksimal dilakukan, karena belum adanya dasar aturan bagi petugas untuk melarang pengendara yang ingin masuk ke wilayah HSU.
"Warga bisa komplain terhadap pemerintah dan tim gugus tugas karena belum adanya aturan melarang mereka," kata Sugeng.
Pertimbangan lain karena kurang seimbang antara biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pos perbatasan dengan hasil yang diperoleh untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
"Bukan berarti tidak ada manfaatnya dari keberadaan pos di perbatasan, namun hasilnya belum maksimal disamping menyebabkan macet," terangnya.
Pemeriksaan di perbatasan juga sebatas tes skrening terhadap beberapa pengendara yang melintas, sebagian terpaksa dibiarkan berlalu disebabkan macet.
Ia mengatakan tim gugus tugas di Kabupaten HSU akan mencari solusi untuk kelancaran pemeriksaan dan pengawasan di perbatasan sambil memantau perkembangan pandemi COVID-19 di HSU.
Sugeng juga mengakui masih ada kecamatan dan desa yang kurang aktif dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan wabah COVID 19, sebagian desa ada yang aktif melaporkan perkembangan di desanya, sebagian lagi tidak melaporkan.
"Mungkin aparat desa dan gugus tugas desa sudah melaksanakan upaya P2 COVID-19 tapi tidak melapotkan perkembangannya kepada pemerintah daerah dan tim gugus tugas di kabupaten," katanya.
Ia juga mengakui masalah terbatasnya anggaran untuk kegiatan isolasi bagi warga di desa yang kategori ODP, OTG dan lainnya.
"Anggaran dana desa juga sudah terbatas untuk penanganan wabah COVID-19 karena banyak dialokasikan untuk bantuan sosial," katanya.
Kegiatan mengisolasi warga butuh anggaran untuk menyediakan kebutuhan sembako dan kegiatan pencegahan penyebaran COVID-19 di desa yang membutuhkan dana.
Kehadiran Tim gugus tugas P2 COVID 19 yang dipimpin Haris Makkie disambut Sekretaris tim gugus tugas Kabupaten HSU di kantor BPBD.
Hadir pula Komandan Kodim 1001 Amuntai/Balangan Kol Inf Ali Ahmad Satriyadi, Wakapolres HSU Kompol Irwan, Kepala Dinas Sosial HSU Rijali Eswansyah, Kepala Satpol PP Jumadi, plt Kepala Dinas Kesehatan dr Agus Fidliansyah dan Plt Direktur Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai dr Yandi Priyadi.
Sedang tim yang datang yakni Kadinkes Kalsel H M Muslim, Kabag Dalops Biro Ops Polda Kalsel AKBP Rahmad Budi Handoko, Kasrem 101 Antasari Letkol Inf Bahrodin beserta jajaran tim gugus tugas P2 Covid-19 Provinsi Kalsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Menurut Muslim di Banjarbaru Rabu sebagai upaya meningkatkan penelusuran dan pencegahan penyebaran COVID-19 tersebut, sejak H-2 hingga H+1 Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah tim gugus melakukan monitoring dan evalusi ke seluruh daerah di Kalsel.
"Tim langsung datang ke daerah-daerah, baik pada daerah yang masuk pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun daerah-daerah perbatasan," katanya.
Kedatangan tim, selain untuk melangsungkan kegiatan tim gugus daerah, juga untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah agar lebih masif untuk melakukan pencegahan dan upaya lainnya, sehingga COVID-19 segera berlalu.
Sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (P2) COVID-19 Kalsel Abdul Haris Makkie mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk bersama-sama menurunkan kasus COVID-19.
Dia mengatakan dirinya mendapat tugas dari Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap upaya P2 COVID-19 di semua kabupaten/kota.
Salah satu daerah yang dikunjungi adalah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) setelah secara marathon mengunjungi Tim Gugus Tugas Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengan, Balangan dan Tabalong.
Haris yang juga Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel menyampaikan pesan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor agar pemerintah dan Tim Gugus Depan P2 COVID-19 kabupaten/kota saling berkoordinasi dan bekerja sama dalam penanganan pandemi COVID-19.
Terkait upaya gugus tugas P2 COVID-19 di Kabupaten HSU, disarankan agar tim gugus tugas setempat melanjutkan pengawasan dan pemeriksaan di daerah perbatasan guna mencegah dan mengantisipasi penyebaran wabah yang telah merenggut nyawa 71 orang warga Kalsel tersebut.
Sekretaris Gugus Tugas P2 COVID-19 Hulu SungaI Utara (HSU) Sugeng Riyadi mengatakan khusus pengawasan dan pemeriksaan di pos perbatasan selama satu pekan terakhir, agak dilonggarkan dengan berbagai pertimbangan.
Berdasarkan evaluasi dan masukan dari anggota gugus tugas pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan di pos perbatasan masih kurang maksimal dilakukan, karena belum adanya dasar aturan bagi petugas untuk melarang pengendara yang ingin masuk ke wilayah HSU.
"Warga bisa komplain terhadap pemerintah dan tim gugus tugas karena belum adanya aturan melarang mereka," kata Sugeng.
Pertimbangan lain karena kurang seimbang antara biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pos perbatasan dengan hasil yang diperoleh untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
"Bukan berarti tidak ada manfaatnya dari keberadaan pos di perbatasan, namun hasilnya belum maksimal disamping menyebabkan macet," terangnya.
Pemeriksaan di perbatasan juga sebatas tes skrening terhadap beberapa pengendara yang melintas, sebagian terpaksa dibiarkan berlalu disebabkan macet.
Ia mengatakan tim gugus tugas di Kabupaten HSU akan mencari solusi untuk kelancaran pemeriksaan dan pengawasan di perbatasan sambil memantau perkembangan pandemi COVID-19 di HSU.
Sugeng juga mengakui masih ada kecamatan dan desa yang kurang aktif dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan wabah COVID 19, sebagian desa ada yang aktif melaporkan perkembangan di desanya, sebagian lagi tidak melaporkan.
"Mungkin aparat desa dan gugus tugas desa sudah melaksanakan upaya P2 COVID-19 tapi tidak melapotkan perkembangannya kepada pemerintah daerah dan tim gugus tugas di kabupaten," katanya.
Ia juga mengakui masalah terbatasnya anggaran untuk kegiatan isolasi bagi warga di desa yang kategori ODP, OTG dan lainnya.
"Anggaran dana desa juga sudah terbatas untuk penanganan wabah COVID-19 karena banyak dialokasikan untuk bantuan sosial," katanya.
Kegiatan mengisolasi warga butuh anggaran untuk menyediakan kebutuhan sembako dan kegiatan pencegahan penyebaran COVID-19 di desa yang membutuhkan dana.
Kehadiran Tim gugus tugas P2 COVID 19 yang dipimpin Haris Makkie disambut Sekretaris tim gugus tugas Kabupaten HSU di kantor BPBD.
Hadir pula Komandan Kodim 1001 Amuntai/Balangan Kol Inf Ali Ahmad Satriyadi, Wakapolres HSU Kompol Irwan, Kepala Dinas Sosial HSU Rijali Eswansyah, Kepala Satpol PP Jumadi, plt Kepala Dinas Kesehatan dr Agus Fidliansyah dan Plt Direktur Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai dr Yandi Priyadi.
Sedang tim yang datang yakni Kadinkes Kalsel H M Muslim, Kabag Dalops Biro Ops Polda Kalsel AKBP Rahmad Budi Handoko, Kasrem 101 Antasari Letkol Inf Bahrodin beserta jajaran tim gugus tugas P2 Covid-19 Provinsi Kalsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020