Kabar duka datang dari tim medis Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, . seorang bidan berdinas di Puskesmas Berangas Kecamatan Alalak, Batola, meninggal dunia. 

Korban berinisial H berjenis berusia 53 tahun itu meninggal dunia, Rabu (20/5) sekitar pukul 10.45 wita.

Belum diperoleh keterangan jelas penyebab kematian almarhumah. 

Diduga wanita beralamat di Jalan Veteran Banjarmasin itu terpapar virus corona (COVID-19),  mengingat yang bersangkutan sempat menjalani rapid test yang hasilnya reaktif. 

Hal itu dikuatkan lagi sebelum meninggal almarhumah sempat mengeluh sesak nafas dan dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin, Rabu (20/5) pagi, namun belum sempat dilakukan swab atau pemeriksaan tenggorokan yang bersangkutan meninggal dunia.  
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Batola Hj Azizah Sri Widari yang dikonfirmasi tidak membantah hal itu. 

“Almarhumah masuk ke RS Ulin dengan keluhan sesak nafas,” paparnya. 
 
Azizah yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (Jubir Gustu PP) COVID -19 Batola itu menyatakan, sebelum meninggal almarhumah telah menjalani rapid test dan hasilnya reaktif, namun belum sempat di swap.

“Almarhumah tidak dikubur di Batola,  namun di kilometer 22 Liang Anggang karena yang bersangkutan merupakan warga Banjarmasin,” katanya. 

Sementara itu menyangkut keseluruhan kasus COVID-19  di Batola hingga Rabu (20/5) pukul 12.17 wita menunjukan kecenderungan tren peningkatan. 

Untuk kasus orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 22 orang, pasien dalam pemantauan (PDP) tiga orang, orang tanpa gejala (OTG) 77 orang, dan terkonfirmasi positif menjadi 52 orang. 

Azizah menguraikan, tiga orang PDP berasal Kecamatan Alalak masing-masing dari Semangat Dalam dua orang dan Berangas satu orang. 

Untuk 22 orang kasus ODP, sebut dia,  masing-masing enam  orang dari Kecamatan Tabunganen, lima Kecanatan  Alalak terdiri dari empat orang warga  Semangat Dalam dan satu orang warga  Berangas, tiga orang Marabahan, tiga orang Kecamatan Tamban terdiri dari dua orang warga Jelapat, warga Anjir Muara satu orang, Wanaraya satu orang , Mandastana satu orang, Rantau Badauh satu orang  dan Cerbon satu  orang. 

Sedangkan 52 kasus, jelas dia,  terkonfirmasi positif terdiri dari meninggal satu orang orang, sembuh dua orang   dan dirawat 48 orang masing-masing 25 orang di RSUD Abdul Aziz Marabahan, di RSUD Ansari Saleh Banjarmasin tiga orang, dikarantina SKB Marabahan tujuh orang dan dikarantina provinsi 14 orang. 

Sementara 77 orang OTG, ungkap dia,  masing-masing berasal dari Kecamatan Alalak 37 (26 dari Semangat Dalam dan 11 dari Berangas), Tabunganen sembilan orabg, Mandastana delapan orang, Wanaraya enam orang, Anjir Pasar lima orang, Tamban lima orang, Bantuil (Cerbon) tiga orang, Barambai tiga orang dan Marabahan satu orang.

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020