Sebanyak 12 warga negara Indonesia yang sempat terjebak di Makau sejak penutupan wilayah  akibat pandemi COVID-19 pada Februari lalu akhirnya berhasil dipulangkan melalui Bandar Udara Internasional Hong Kong, Senin (18/5).

Difasilitasi Konsulat Jenderal RI di Hong Kong, pemulangan mereka berjalan dengan lancar, termasuk ketika harus melewati Hong Kong.

Pemulangan 12 WNI tersebut merupakan pemulangan gelombang kedua. Sebelumnya KJRI Hong Kong juga membantu pemulangan dua WNI yang sakit dan hamil.

Ke-12 WNI tersebut sebelumnya terjebak di Makau dan tidak dapat kembali ke Indonesia setelah kontrak kerja mereka berakhir yang secara otomatis masa izin tinggal pun habis.

Para WNI tersebut kembali ke Indonesia bukan untuk cuti atau liburan, demikian KJRI Hong Kong.

Baca juga: 1.694 WNI jadi ABK dipulangkan dari Jerman

Proses pemulangan cukup panjang karena, baik Makau maupun Hong Kong, masih menutup perbatasan bagi warga nonresiden.

Selain itu tidak ada penerbangan langsung dari Makau ke Indonesia sehingga mereka harus melalui Hong Kong.

KJRI terlebih dulu harus mengajukan permohonan izin khusus kepada pemerintah Hong Kong agar mereka dapat melintasi perbatasan tanpa harus menjalani karantina selama 14 hari yang diwajibkan bagi setiap orang yang memasuki wilayah tersebut.

Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Ricky Suhendar mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk melakukan segala upaya agar para WNI yang terdampak penutupan akses di Makau dapat kembali ke Indonesia sesuai protokol kesehatan.

"Kami akan terus lakukan pendekatan dan kerja sama dengan pemerintah Makau dan Hong Kong sampai seluruh WNI terdampak pandemik COVID-19 di Makau bisa kembali ke Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Kota di Jilin diisolasi, KBRI meminta WNI tetap tenang

Saat ini terdapat lebih dari 5.000 WNI tinggal di Makau. Mereka utamanya bekerja di sektor pelayanan, hiburan, dan rumah tangga.

Sejak munculnya pandemik COVID-19, banyak dari para WNI itu mengalami pemutusan hubungan kerja karena bisnis pelayanan dan hiburan di salah satu kota judi terbesar di dunia itu turut terdampak.

Merespons permasalahan itu, KJRI Hong Kong telah melakukan berbagai upaya pelayanan dan perlindungan WNI, antara lain penyediaan logistik dan tempat tinggal sementara (shelter) bagi yang membutuhkannya, termasuk fasilitasi pemulangan.

"Ini bagian dari kontribusi kami untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia," pesan Konjen.

Sebanyak 12 WNI pun senang setelah berhasil melintasi wilayah perbatasan Makau-Hong Kong dengan bus yang disediakan KJRI Hong Kong.

"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Konjen dan seluruh jajaran KJRI atas upayanya sehingga kami bisa pulang," kata Thamrin, salah satu WNI.

Konjen juga sempat menemui 49 pekerja migran Indonesia lainnya yang akan terbang dari Hong Kong dengan pesawat Garuda.

Kepada mereka Konjen menyampaikan pesan untuk mengikuti setiap prosedur kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

 

Pewarta: M. Irfan Ilmie

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020