Harga gula pasir di beberapa pasar tradisional di Kalimantan Selatan turun menjadi sekitar Rp14.000 - Rp15.000 per kilogram setelah sebelumnya melonjak hingga Rp19.000 -  Rp21.000 per kilogram.

Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan (Kalsel)  Birhasani di Banjarmasin Minggu mengatakan sejak beberapa hari terakhir stok gula di distributor maupun di pasaran cukup memadai, sehingga harga turun, meskipun belum kembali dengan harga Rp12.500 per kilogram.

"Stok gula sudah cukup banyak, makanya harga saat ini Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram," katanya.

Distributor dan pedagang, kata dia, belum bisa menurunkan harga seperti semula, karena sebelumnya mereka membeli dengan harga yang cukup mahal sehingga kalau menjual dengan harga Rp12.500 per kilogram rugi.

Bukan hanya gula, kata dia, berbagai kebutuhan pokok lainnya juga relatif stabil, bahkan beberapa juga cenderung turun. Hal itu terjadi, selain karena stok kebutuhan pokok yang cukup di pasaran, daya beli masyarakat juga relatif turun.

Kebutuhan masyarakat terhadap barang kebutuhan makanan, lanjut dia, juga turun drastis, karena perhotelan, rumah makan, dan kegiatan besar lainnya yang biasa ramai pada puasa Ramadhan kini ditiadakan semua.

Buka puasa bersama, kata Birhasani, yang biasanya juga rutin digelar saat bulan suci Ramadhan, kini juga sudah tidak bisa lagi dilaksanakan, karena aturan pembatasan sosial.

Bahkan pasar tradisional yang biasanya ramai saat Ramadhan pengunjungnya juga relatif berkurang. Turunnya permintaan barang kebutuhan pokok tersebut, kata Birhasani, membuat beberapa distributor harus mengurangi upaya mendatangkan barang dari luar daerah.

 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020