Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan salah satu dari 13 kabupaten/kota turut terpapar wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 

Hingga Sabtu (25/4), setidaknya sudah 30 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif virus corona atau COVID-19. 

Bahkan,  satu orang diantaranya telah meninggal dunia akibat terpapar virus berasal dari Kota Wuhan, China itu. 

Penyakit tersebut bisa disembuhkan seperti dibuktikan dari sembuhnya dua pasien positif berjenis kelamin laki-laki asal Kecamatan Wanaraya yakni, Btl-01 berusia 48 tahun dan Btl-05 berusia 50 tahun dirawat di RSUD Abdul Aziz Marabahan dan Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin. 

Walau dinyatakan sembuh, namun tetap melanjutkan isolasi mandiri 14 hari di rumah. 
Kedua pasien yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan dinyatakan sembuh itu telah dipulangkan pihak rumah sakit, Sabtu (25/4). 

Sebelum diantar menggunakan ambulance oleh pihak RSUD Abdul Aziz Marabahan, pasien Btl-01  sempat menceritakan pengalamannya saat sakit. 

Di hadapan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Batola Hj Azizah Sri Widari dan Direktur RSUD Abdul Aziz Marabahan Fathurrahman dan beberapa staf yang melepasnya, Btl-01 mengutarakan, sempat semalaman tidak bisa tidur setelah mengetahui penyakit menimpanya. 

Yang semakin membuatnya terpukul berat, ujar dia,  banyaknya telepon  menanyakan panyakit yang menderanya.

Lebih-lebih, sebut dia,  jenis penyakit dirasakan tergolong berbahaya dan saat itu merupakan kasus pertama di Batola. 

Btl-01 mengaku, mengetahui penyakit yang dirinya rasakan diberitahu Kepala Puskesmas Kecamatan Wanaraya setelah dilakukan rapid tes. 

Awal kejadiannya, menurut dia, setelah melakukan pertemuan Ijtima di Gowa, Sulawesi Selatan tanggal 21 Maret 2020 Btl-01 bersama-sama rombongan pulang dan tiba di Wanaraya tanggal 22 Maret 2020 malam.  

Saat tiba di rumah, cerita lelaki berjenggot itu, awalnya tidak merasakan gejala apa-apa. 

Termasuk tidak mengalami gangguang tenggorokan, pernafasan, batuk, atau filek. 

Namun, lama kelamaan mulai merasa meriang, diare, dan tidak ada selera makan. 

Kemudian pada hari ke-10 dilakukan rapid tes dan sehari setelah itu dilakukan swab tenggorokan. 

Setelah empat hari kemudian diperolah hasil yang menyatakan positif.

“Kabar itu memang jadi pukulan bagi saya. Apalagi saat itu belum ada yang terkena penyakit corona, sehingga semalaman saya tak bisa tidur. Lebih parahnya saat yang bersamaan banyak telepon yang bertanya, sehingga seolah-olah kasus itu sesuatu yang luar biasa,” ucap Btl-01 dengan suara bergetar. 

Setelah bermusyawarah dengan keluarga, ungkap dia, akhirnya diputuskan dibawa ke RSUD Abdul Aziz Marabahan. 

Kurang lebih 17 hari dirawat, sebut dia,  secara berangsur-angsur membaik hingga dinyatakan pulih dan diperbolehkan pulang. 

“Kesembuhan saya diperkuat dengan hasil tes swab pertama (Senin tanggal 20 April 2020) menyatakan negatif serta hasil tes swab kedua (Kamis tanggal 23 April 2020) yang juga negatif,” katanya.

Btl-01 menyatakan, tidak mengetahui pasti asal muasal terjadinya penularan, mengingat saat berada di Gowa hanya berkumpul bersama rombongan satu kabupaten. 

“Saya tidak menduga ternyata saya yang pertama terpapar dan yang sembuh pun katanya pertama bersama Btl-05 yang dirawat di RS Ansari Saleh Banjarmasin,” ucapnya. 

Btl-01 mengaku,  sangat bersyukur atas kesembuhan yang berikan Allah SWT.

Dia juga tidak lupa mengucapkan terima tak terhingga atas pelayanan maksimal yang diberikan pihak RSUD Abdul Aziz Marabahan. 

Ucapan terima kasih juga dia sampaikan kepada pemerintah daerah atas langkah dan kebijakan, sehingga tersedianya sarana dan pelayanan yang maksimal. 

“Saya merasa sangat bersyukur dan bangga atas pelayanan yang diberikan. Semua petugas baik dokter, perawat, para staf dan lainnya yang sangat respon serta ramah dalam memberikan pelayanan, sehingga sangat membantu  proses penyembuhan saya,” ucapnya. 

Meski begitu, Btl-01 juga menyampaikan harapan, terutama petugas medis untuk lebih intens melakukan pemantuan. 

Mengingat, terang dia,  pasien-pasien yang baru kebanyakan secara mental belum siap, sehingga membutuhkan banyak semangat dan motivasi. 

Sementara terhadap para pasien yang mengalami penderitaan yang sama, Btl-01 mengharapkan, untuk tetap semangat serta tekad kuat dalam melawan wabah corona serta menyatakan jenis penyakit tersebut bukanlah sesuatu yang menakutkan.

“Mari kita lawan corona dengan semangat yang kuat, tenang, rileks, dan jangan merasa beban,” ajaknya.

Dia mengingatkan,  para pasien juga harus mengikuti anjuran dan arahan pihak rumah sakit serta pemerintah untuk menjaga kebersihan dengan senantiasa mencuci tangan, menggunakan masker serta mengonsumsi makanan bergizi.
 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020