Tanjung, (Antaranews, Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan memberikan subsidi atau bantuan kepada kelompok wanita sebesar Rp47 juta untuk kegiatan pemanfaatan pekarangan yang meliputi pembuatan kebun bibit dengan jenis tanaman sayur termasuk cabe, tomat dan tanaman bermanfaat lainnya.
Kepala kantor penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan (KPPKP) Tabalong, Hery Subagyo di Tanjung, Sabtu mengatakan, pemberian bantuan tersebut dalam rangka mengejar target program pola pangan harapan sebesar 93,3 persen naik dibanding tahun sebelumnya yang tercapai 91 persen.
Selain meningkatkan pola pangan harapan, juga diupayakan penganekaragaman pangan dengan mulai mengurangi ketergantungan pangan berasal dari beras dan meningkatkan konsumsi bahan pangan lain seperti jagung, ubi, buah dan sayur.
Program pola pangan harapan tersebut, tambah Hery, sebagai upaya untuk menekan ketergantungan masyarakat terhadap beras.
"Selama ini tingkat konsumsi masyarakat Tabalong terhadap beras cukup tinggi, karena itu dalam rangka penganekaragaman pangan perlu divariasi dengan bahan pangan lain sehingga kita bisa meningkatkan pola pangan harapan hingga 95 persen pada 2015," jelas Hery.
Dengan mengoptimalisasi pemanfaatan pekarangan, tersebut, tambah dia, diharapkan pola makan masyarakat akan lebih berfariasi tanpa harus menambah biaya belanja rumah tangga.
"Melalui konsep kawasan rumah pangan lestari (KRPL), acara apresiasi P2KP diikuti 45 pengurus kelompok wanita, 15 kepala desa, tenaga pendamping, penyuluh pertanian dan instansi terkait lainnya," katanya.
Menurut dia, tahun ini ada 15 kelompok wanita yang menjadi sasaran KRPL masing-masing di Kecamatan Jaro, Tanjung, Tanta, Muara Uya, Bintang Ara dan Banua Lawas.
"Tiap kelompok mendapatkan bantuan Rp47 juta, untuk kegiatan pemanfaatan pekarangan mencakup pembuatan kebun bibit dengan jenis tanaman sayur termasuk cabe, tomat dan tanaman bermanfaat lainnya," jelas Hery.
Dana bantuan pemerintah pusat tersebut diantaranya Rp3 juta untuk pembuatan kebun bibit dan Rp3 juta diperuntukkan bagi kebun sekolah.
Para kelompok wanita diingatkan dana tersebut benar-beanr digunakan untuk memanfaatkan perkarangan dengan menanam sayur-sayuran dengan tujuan meningkatkan gizi keluarga serta pendapatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Kepala kantor penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan (KPPKP) Tabalong, Hery Subagyo di Tanjung, Sabtu mengatakan, pemberian bantuan tersebut dalam rangka mengejar target program pola pangan harapan sebesar 93,3 persen naik dibanding tahun sebelumnya yang tercapai 91 persen.
Selain meningkatkan pola pangan harapan, juga diupayakan penganekaragaman pangan dengan mulai mengurangi ketergantungan pangan berasal dari beras dan meningkatkan konsumsi bahan pangan lain seperti jagung, ubi, buah dan sayur.
Program pola pangan harapan tersebut, tambah Hery, sebagai upaya untuk menekan ketergantungan masyarakat terhadap beras.
"Selama ini tingkat konsumsi masyarakat Tabalong terhadap beras cukup tinggi, karena itu dalam rangka penganekaragaman pangan perlu divariasi dengan bahan pangan lain sehingga kita bisa meningkatkan pola pangan harapan hingga 95 persen pada 2015," jelas Hery.
Dengan mengoptimalisasi pemanfaatan pekarangan, tersebut, tambah dia, diharapkan pola makan masyarakat akan lebih berfariasi tanpa harus menambah biaya belanja rumah tangga.
"Melalui konsep kawasan rumah pangan lestari (KRPL), acara apresiasi P2KP diikuti 45 pengurus kelompok wanita, 15 kepala desa, tenaga pendamping, penyuluh pertanian dan instansi terkait lainnya," katanya.
Menurut dia, tahun ini ada 15 kelompok wanita yang menjadi sasaran KRPL masing-masing di Kecamatan Jaro, Tanjung, Tanta, Muara Uya, Bintang Ara dan Banua Lawas.
"Tiap kelompok mendapatkan bantuan Rp47 juta, untuk kegiatan pemanfaatan pekarangan mencakup pembuatan kebun bibit dengan jenis tanaman sayur termasuk cabe, tomat dan tanaman bermanfaat lainnya," jelas Hery.
Dana bantuan pemerintah pusat tersebut diantaranya Rp3 juta untuk pembuatan kebun bibit dan Rp3 juta diperuntukkan bagi kebun sekolah.
Para kelompok wanita diingatkan dana tersebut benar-beanr digunakan untuk memanfaatkan perkarangan dengan menanam sayur-sayuran dengan tujuan meningkatkan gizi keluarga serta pendapatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014