Juru Bicara Jubir Gugus Tugas percepatan penanganan COVID-19 Siti Zainab di Kandangan, Jumat, menyampaikan terjadi penambahan jumlah Pasien Dalam Perawatan (PDP) yang dirawat di ruang isolasi RSUD Brigjend H Hasan Basry, Kandangan yakni dari enam menjadi delapam orang, dan satu orang terkonfirmasi positif.

"Kasus terkonfirmasi positif dengan pasien berkode HBS-9, jenis kelamin laki-laki (42), berasal dari Kecamatan Padang Batung, sebelumnya telah diakukan rapid test namun hasilnya negatif dan tanpa gejala, lalu kemudian dilakukan tes swab sebanyak dua kali tanggal 13 dan 14 April, dan subuh tadi kami terima hasilnya ternyata positif," katanya dalam press release di Lobby Kantor Bupati HSS.

Dikatakannya, untuk pasien HBS-9 ini merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada  22 Maret 2020, namun kondisinya stabil dan telah ditempatkan di ruang isolasi RSUD Kandangan.

Adapun PDP dengan kode HBS-1 dan HBS-2 juga telah keluar hasil tes swabnya negatif dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Banjarbaru, mereka yang negatif COVID-19 ini sudah dipindahkan ke ruangan paru, atau tidak lagi menempati ruangan isolasi.
Baca juga: Satu PDP Kandangan dengan kode HBS-3 meninggal dunia
Baca juga: 315 pemuda Hulu Sungai Selatan mendaftar seleksi kartu prakerja
Baca juga: Kasus terkonfirmasi positif bertambah menjadi tiga di HSS
Direktur RSUD Kandangan Hj Rasyidah mengatakan agar orang yang pernah kontak dengan pasien HBS-9 ini agar bisa aktif melaporkan diri karena bukan pihak keluarga saja berpotensi tertular tetapi yang lain juga yang pernah kontak.

Bupati HSS H Achmad Fikry mengatakan perkembangan penularan virus ini sudah semakin serius dengan adanya penambahan jumlah PDP dan ada yang terkonfirmasi positif ini maka Kabupaten HSS otomatis telah menjadi zona merah.

Menurut dia, yang penting kejujuran dari semua pihak karena berdasarkan data memang penularan ini berasal dari luar daerah, maka bagi mereka yang telah melakukan perjalanan agar aktif melaporkan diri, datang sendiri dengan kesadaran dan termasuk mereka yang telah melakukan perjalanan pulang dari Gowa.

Untuk ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) memang masih mencukupi, namun tenaga medis masih kekurangan dan akan dilaporkan ke Pemerintah Provinsi, dengan kapasitas ruang isolasi di RSUD Kandangan hanya delapan, tentunya untuk kelebihan pasien yang dirawat ini akan dilakukan rujukan ke Banjarmasin.

"Dokter spesialis paru kita juga hanya satu, yakni dr Isa Anshori dan beliau saat ini fokus untuk penangangan perawatan pasien, jadi untuk menggantikan posisi beliau digantikan Ibu Siti Zainab sebagai juru bicara gugus tugas kita," ujarnya.
 

Pewarta: Gunawan Wibisono/Fathurrahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020