Pelaku UMKM di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diimbau menerapkan layanan pesan antar guna menyiasati sulitnya kondisi penjualan di tengah pandemi COVID-19..
"Lebih bagusnya melakukan inovasi seperti berjualan daring atau secara online ada layanan pesan antar," kata Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Belitung, Adnizar di Tanjung Pandan, Senin.
Menurut dia, beberapa pelaku UMKM di daerah itu saat ini sudah mulai mengubah strategi berjualannya di tengah kondisi pandemi COVID-19.
"Ada pembicaraan dan pembahasan di antara mereka (pelaku UMKM) dan mereka misalnya sudah ada yang berjualan melalui sosial media," ujarnya.
Ia menilai, strategi berjualan seperti ini dinilai baik dan cocok di tengah kondisi seperti sekarang ini, di mana masyarakat diimbau untuk menghindari kerumunan dan mengurangi aktivitas di luar ruangan guna memutus mata rantai penularan COVID-19.
Baca juga: UMKM perlu manfaatkan platform digital
Sebelumnya pelaku UMKM di daerah itu juga telah diimbau untuk tidak berjualan melebih batas waktu pukul 20.00 WIB sebagaimana imbauan pemerintah setempat.
"Karena saat ini keluar rumah saja sudah susah karena ada pembatasan-pembatasan jadi UMKM memang kita arahkan seperti itu," katanya.
Ia tidak menampik akibat pandemi COVID-19 hampir seluruh sektor UMKM di daerah itu terdampak seperti kuliner, souvenir, toko oleh-oleh dan lain sebagainya.
"Sektor kuliner pun terdampak karena mereka tidak berjualan misalnya biarpun mereka buka pengunjung tidak bisa nongkrong-nongkrong," ujarnya.
Baca juga: Segera salurkan bantuan untuk rakyat terdampak Corona
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Lebih bagusnya melakukan inovasi seperti berjualan daring atau secara online ada layanan pesan antar," kata Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Belitung, Adnizar di Tanjung Pandan, Senin.
Menurut dia, beberapa pelaku UMKM di daerah itu saat ini sudah mulai mengubah strategi berjualannya di tengah kondisi pandemi COVID-19.
"Ada pembicaraan dan pembahasan di antara mereka (pelaku UMKM) dan mereka misalnya sudah ada yang berjualan melalui sosial media," ujarnya.
Ia menilai, strategi berjualan seperti ini dinilai baik dan cocok di tengah kondisi seperti sekarang ini, di mana masyarakat diimbau untuk menghindari kerumunan dan mengurangi aktivitas di luar ruangan guna memutus mata rantai penularan COVID-19.
Baca juga: UMKM perlu manfaatkan platform digital
Sebelumnya pelaku UMKM di daerah itu juga telah diimbau untuk tidak berjualan melebih batas waktu pukul 20.00 WIB sebagaimana imbauan pemerintah setempat.
"Karena saat ini keluar rumah saja sudah susah karena ada pembatasan-pembatasan jadi UMKM memang kita arahkan seperti itu," katanya.
Ia tidak menampik akibat pandemi COVID-19 hampir seluruh sektor UMKM di daerah itu terdampak seperti kuliner, souvenir, toko oleh-oleh dan lain sebagainya.
"Sektor kuliner pun terdampak karena mereka tidak berjualan misalnya biarpun mereka buka pengunjung tidak bisa nongkrong-nongkrong," ujarnya.
Baca juga: Segera salurkan bantuan untuk rakyat terdampak Corona
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020