Kepolisian Resor Barito Kuala (Polres Batola), Kalimantan Selatan  menggelar Tactical Floor Game (TFG) dan Simulasi Operasi Aman Nusa II Intan Penanganan Virus Covid-19 Tahun 2020, Senin (6/4) pagi.

TFG  berlangsung di Aula Jananuraga Polres Batola itu disampaikan Kasat Lantas Polres Batola AKP Faisal Amri Nasution.

Di hadapan Kapolres Batola AKBP Bagus Suseno, Wakil Bupati H Rahmadian Noor, Ketua DPRD Saleh, Ketua PN Marabahan Yohannes Purnomo Suryo Adi, Kasdim 1005 Marabahan Mayor Inf Siswanto, SKPD terkait, dan para Kapolsek, Faisal Amri Nasution membeberkan, strategi dan persiapan-persiapan rencana aksi yang akan dilakukan jajaran Polres Batola dari diberlakukannya status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah ancaman penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). 

Untuk mematangkan rencana TFG, Polres Batola juga menggelar simulasi dalam upaya penanganan dan antispasi seandainya terjadi eskalasi dari diberlakukannya status PSBB. 

Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor mengatakan, dalam mengatasi penyebaran covid-19 diperlukan keterpaduan dengan seluruh unsur yang ada agar terjadi kesamaan persepsi supaya gerak dan langkah di lapangan dapat dilakukan sesuai kesepakatan yang ditetapkan. 

Rahmadi mengutarakan, dalam kaitan keterbatasan APD (Alat Pelindung Diri) Pemkab Batola melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas telah membuat SOP dalam penanganan warga yang dicurigai terdampak covid-19. 

Dalam penanganannya, beber wabup, warga diminta cukup mengontak petugas puskesmas di wilayahnya untuk melakukan identifikasi terhadap penyakit yang diderita. Jika dari identifikasi lebih mengarah kepada covid-19, baru pihak puskesmas menghubungi pihak RSUD Abdul Aziz untuk melakukan penjemputan. 

“Langkah ini hendaknya juga diketahui para petugas kepolisian, agar dalam tindakan di lapangan bisa sama-sama saling memahami,” harap Rahmadi. 

Wabup juga mengutarakan, saat ini kecamatan-kecamatan yang ada di Batola, khususnya yang berada di wilayah perbatasan juga akan menggalakan Pamswarkarsa untuk meningkatkan pengawasan terhadap keluar masuknya warga. 

Wabup mengharapkan,  dengan adanya Operasi Aman Nusa II Intan petugas kepolisian bisa melakukan sinergi dengan warga. 

Kapolres Batola AKBP Bagus Suseno mengatakan, pihaknya akan melakukan penguatan posko-posko di perbatasan dengan menempatkan petugas seperti antara Anjir Pasar-Kapuas, Tabukan, Bakumpai serta rencana penempatan posko baru di Alalak yang berbatasan Banjarmasin, Jejangkit dan Mandastana yang bertetangga dengan Banjar serta perbatasan Kalteng di Wanaraya. 

Petugas yang ditempatkan, jelas dia, dengan sistem rayon, seperti Polsek Tabunganen ditempatkan bersama Tamban dan Mekarsari. Anjir Pasar, Anjir Muara dan Alalak berada di rayon yang lain. 

Demikian pula , terang dia, Polsek Cerbon, Rantau Badauh, Jejangkit, dan Mandastana. 

Selain di darat, tambah Bagus, pengawasan di perairan juga dilakukan Satpolair Polres Batola,  terutama di feri penyeberangan di Jelapat, muara Tamban, Tabukan, dan Kuripan. 

Selain itu, sebut dia,  terdapat pula rayon yang ditempati Wanaraya, Barambai, Belawang, Marabahan, Bakumpai, Tabukan dan Kuripan. 

“Dengan sistem ini, maka hal-hal yang menjadi atensi terkait eskalasi dapat ditangani segera. Apabila kekurangan personel maka bantuan langsung diturunkan dari Polres,” ucapnya.

Bagus menambahkan, Polres Batola juga menyiapkan pengawalan distribusi sembako sejak perbatasan agar tidak terjadi gangguan di jalan.

Demikian pula, ungkap dia,  pengawalan kendaraan pengangkutan pasien dari RSUD Abdul Aziz ke rumah sakit rujukan. 

“Kegiatan ini merupakan usaha menyamakan persepsi dalam mengantisipasi pembatasan sosial berskala besar. Bukan hanya polisi, operasi melibatkan Pemkab Batola, Kodim 1005 Marabahan dan masyarakat,” paparnya.

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020