Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hanti Wahyu Ningsih, menyampaikan dari tiga tes yang telah dilaksanakan dengan menggunakan Rapid Test atau tes cepat terhadap tiga Orang Dalam Pemantauan (ODP), dua diantaranya negatif.
Ia mengatakan, untuk hasil test cepat untuk dua orang tersebut sudah diterima pihaknya, namun untuk hasil tes ketiga masih menunggu laporan dari petugas laboraturium yang melakukan tes di Negara dan baru malam ini Minggu (5/4) hasilnya akan disampaikan.
"Untuk tenaga medis yang melakukan rapid test ini dari petugas laboraturium, mereka dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) dalam melaksanakan tugas," katanya.
Dijelaskan dia, bantuan Rapid Test dari Kementerian Kesehatan RI telah diterima pihaknya melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), ditahap pertama ini dibantu 40 dan bila sudah habis akan dilaporkan untuk penambahan di tahap selanjutnya.
Baca juga: SMKN1 Kandangan produksi masker kain cegah wabah corona
Test diprioritaskan bagi ODP yang gejala secara klinis, karena memang tidak semua ODP punya gejala klinis, kemudian dilihat dari adanya gejala tersebut, apakah sudah lebih seminggu atau belum.
Penggunaan rapid tes ini memang untuk indikator penilaian tes antibodi, karena dari antibodi diketahui pengaruhnya setelah masuk virus, kemudian ke sistem pertahanan tubuh, dan dalam waktu semingguan baru terlihat gejalanya.
"Rapid test ini untuk sekali pakai saja, seperti pemeriksaan kolestrol dengan tes pengambilan sampel darah di ujung jari, apabila ditemukan positif akan diulang, dan dikonsultasikan kembali dengan dokter spesialis paru Isa Anshori, di RSUD Brigjen H Hasan Basry Kandangan," katanya.
Baca juga: HSS siapkan program Jaring Pengaman Sosial warga terdampak Corona
Menurut dia, hasil rapid test ini belum final atau bukan vonis seseorang terjangkit positif Corona (Covid-19), dan merupakan upaya screening atau pemeriksaan sebagai deteksi dini dan kewaspadaan terhadap upaya penangangan penularan virus Corona.
Sementara untuk menentukan negatif atau positifnya dengan hasil valid, harus dilakukan melalui uji Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan pemeriksaan lebih lanjut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).
Adapun ODP di Kabupaten HSS, antaralain mereka yang telah melakukan perjalanan trans lokal, seperti dari Banjarmasin atau luar daerah, termasuk yang telah mengikuti Ijtima Ulama, di Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) beberapa waktu lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Ia mengatakan, untuk hasil test cepat untuk dua orang tersebut sudah diterima pihaknya, namun untuk hasil tes ketiga masih menunggu laporan dari petugas laboraturium yang melakukan tes di Negara dan baru malam ini Minggu (5/4) hasilnya akan disampaikan.
"Untuk tenaga medis yang melakukan rapid test ini dari petugas laboraturium, mereka dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) dalam melaksanakan tugas," katanya.
Dijelaskan dia, bantuan Rapid Test dari Kementerian Kesehatan RI telah diterima pihaknya melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), ditahap pertama ini dibantu 40 dan bila sudah habis akan dilaporkan untuk penambahan di tahap selanjutnya.
Baca juga: SMKN1 Kandangan produksi masker kain cegah wabah corona
Test diprioritaskan bagi ODP yang gejala secara klinis, karena memang tidak semua ODP punya gejala klinis, kemudian dilihat dari adanya gejala tersebut, apakah sudah lebih seminggu atau belum.
Penggunaan rapid tes ini memang untuk indikator penilaian tes antibodi, karena dari antibodi diketahui pengaruhnya setelah masuk virus, kemudian ke sistem pertahanan tubuh, dan dalam waktu semingguan baru terlihat gejalanya.
"Rapid test ini untuk sekali pakai saja, seperti pemeriksaan kolestrol dengan tes pengambilan sampel darah di ujung jari, apabila ditemukan positif akan diulang, dan dikonsultasikan kembali dengan dokter spesialis paru Isa Anshori, di RSUD Brigjen H Hasan Basry Kandangan," katanya.
Baca juga: HSS siapkan program Jaring Pengaman Sosial warga terdampak Corona
Menurut dia, hasil rapid test ini belum final atau bukan vonis seseorang terjangkit positif Corona (Covid-19), dan merupakan upaya screening atau pemeriksaan sebagai deteksi dini dan kewaspadaan terhadap upaya penangangan penularan virus Corona.
Sementara untuk menentukan negatif atau positifnya dengan hasil valid, harus dilakukan melalui uji Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan pemeriksaan lebih lanjut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).
Adapun ODP di Kabupaten HSS, antaralain mereka yang telah melakukan perjalanan trans lokal, seperti dari Banjarmasin atau luar daerah, termasuk yang telah mengikuti Ijtima Ulama, di Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) beberapa waktu lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020