Oleh Herlina L

Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Puluhan warga Komplek Swadarma Lestari Kelurahan Mabuun Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, melakukan aksi protes ke kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat menyusul macetnya layanan air leding sejak enam bulan terakhir.


Warga yang melakukan aksi protes yang didominasi para ibu menghadap langsung direktur PDAM Tabalong Hamida di ruang kerjanya kantor PDAM di Tanjung ibukota Tabalong, Selasa.

Perwakilan warga Mabuun, Atis mempertanyakan hingga saat ini layanan air leding di komplek Swadarma Lestari macet total sehingga kebutuhan air untuk masak dan mencuci jadi terhambat.

"Sudah berbulan-bulan layanan air leding macet sedangkan subsidi air dengan menggunakan mobil tangki juga belum mencukupi kebutuhan warga," jelas Atis.

Hal senada juga disampaikan Lina, warga Blok D Komplek Swadarma Lestari yang mempertanyakan penyebab macetnya distribusi air leding ke rumah mereka.

Direktur PDAM Tabalong Hamida pun mengakui saat ini pelayanan air bersih bagi pelanggan memang belum optimal mengingat masih terbatasnya kapasitas pompa air dan sistem perpipaan yang harus dibenahi.

"Soal macetnya distribusi air leding di komplek Swadarma Lestari akan kita pelajari dulu mungkin perlu dilakukan penambahan jaringan pipa atau terjadi kebocoran di sejumlah titik yang pasti untuk sementara subsidi air terus dilakukan guna pemenuhan kebutuhan warga," jelas Hamida.

Kasi distribusi PDAM Tabalong, Abrani menambahkan kemungkinan macetnya distribusi air leding di komplek swadarma karena sistem koneksi pipa yang minim sehingga air leding dari WTP di Belimbing belum sampai di rumah warga khususnya blok D dan F.

"Salah satu solusinya, perlu dilakukan penambahan koneksi pipa karena itu perlu kita pelajari lebih dahulu sehingga persoalan ini bisa diatasi," jelasnya.

  Sementara itu terkait upaya peningkatan pelayanan air bersih, PDAM sudah mengusulkan dana penyertaan modal sebesar Rp20 miliar untuk peningkatan kualitas sistem perpipaan dan meningkatkan kapasita pompa.    

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014