Sebanyak lima Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Desa Bumi Asih Kecamatan Kelumpang Selatan, aparat desa setempat berinisiatif memberlakukan karantina wilayah per 1 April 2020 guna memutus penyebaran virus corona (Covid-19).

Kepala Desa Bumi Asih, Supardi mengatakan, pihaknya bersama Bhabinkamtibmas dan unsur terkait lainya dari kecamatan telah melakukan pengetatan terhadap arus keluar dan masuknya warga ke desa mereka.

"Di Bumi Asih saat ini berstatus ODP lima orang, mereka baru datang dari Lamongan, Jawa Timur, yang diketahui termasuk zona merah penyebaran virus corona, sehingga mereka dalam pemantauan dan setiap hari diwajibkan periksa di Puskesdes," kata Supardi, Senin.

Sebagai bentuk preventif dalam pencegahan, penyebaran corona yang sudah mewabah, ia mengaku aparat desa Bumi Asih bersama kecamatan termasuk Bhabinkamtibmas secara swadaya melakukan sosialisasi.

Aksi nyata di lapangan, telah mendirikan Posko dengan menyiapkan fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer kepada setiap warga yang akan masuk ke Desa Bumi Asih dengan terlebih dulu menjalani deteksi dini (sreening) dan mencuci tangan lebih dulu.

Selain gencar melakukan imbauan agar lebih mengutamakan kegiatan di rumah, bagi warga yang akan keluar rumah dianjurkan selalu mengenakan masker dan menjaga jarak dengan warga lainnya.

Dikatakan Supardi, kian cepatnya penyebaran corona sebagaimana data yang berkembang baik di Kabupaten Kotabaru dan Kalsel, aparat desa mengambil kebijakan per 1 April 2020 akan dilakukan karantina wilayah secara total.

"Artinya sejak itu hingga 14 hari ke depan, tidak dibolehkan orang masuk atau keluar dari Desa Bumi Asih," tegasnya.

Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran corona, apalagi di desa berpenghuni sekitar 500 KK ini sudah diketahui 5 orang masuk dalam status ODP.

"Meski demikian, kita berharap semuanya negatif dan virus corona tidak sampai masuk di Desa Bumi Asih ini," harap Supardi.

Sementara ditanya soal ketersediaan logistik bagi warganya, Kades Supardi mengaku sudah melakukan koordinasi bersama pamong desa dan warga sebelumnya dengan mempersiapkan bahan- bahan kebutuhan pokok.

"Kalo masalah beras dan kebutuhan pokok lain seperti sayuran, insyaAlloh sudah tidak ada masalah karena desa kami salah satu lumbung pangan di Kotabaru, apalagi sekarang musim panen, jadi cukup," terangnya.

Ia menambahkan, atas kebijakan tersebut didukung pihak-pihak terkait termasuk manajemen PT SKPA perusahaan perkebunan sawit tempat banyak warga Bumi Asih bekerja.

Meski demikian, untuk aktivitas perkebunan tetap berjalan walau dengan SOP yang lebih ketat diantaranya dengan harus menyediakan hand sanitizer di mobil, selalu memakai APD termasuk masker.

Pewarta: M. Shohib

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020