Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, kesulitan untuk mendapatkan bahan baku cairan disinfektan yang disemprotkan guna pencegah atau menangkal virus Corona (Covid-19).

Bupati Tapin, HM Arifin Arpan, Kamis, mengakui hal tersebut usai melepas tim Satgas gugus tugas penanganan Covid-19 untuk melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa titik seperti, pasar dan tempat ibadah.

"Karena semua daerah melakukan hal yang sama dalam pencegahan Covid-19 ini, jadi kami kesulitan mendapat bahan baku tersebut,” ujarnya.

Dia mengatakan penyemprotan cairan disinfektan ini cukup efektif dalam pencegahan virus-virus termasuk virus Corona.

"Tentu selain dengan pencegahan disinfektan ini paling utama adalah pola hidup sehat harus terus diterapkan dalam keseharian,” ujarnya.
Baca juga: Polsek Banjarmasin Tengah siapkan ruang sterilisasi penyemprotan disinfektan
Baca juga: PKS Banjarmasin sterilkan beberapa mesjid dengan disinfektan
Baca juga: Mobil AWC semprotkan disinfektan di beberapa ruas jalan Banjarmasin
Ia terus mengimbau agar masyarakat Tapin bisa menjaga jarak atau sosial distancing saat berada di tempat umum untuk mengantisipasi tertularnya virus.

“Ya kalau tidak terlalu penting, lebih baik di rumah saja,” ujarnya.

Sementara itu, sebanyak 94 warga Tapin masuk dalam penyelidikan epidemiologi dan masuk daftar observasi Covid-19 oleh Dinas Kesehatan setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Tapin, H Alfian Yusuf menjelaskan bahwa 94 warga Tapin yang diobservasi tersebut mereka yang datang dari luar daerah namun tidak ditemukan gejala Covid-19.

“Walau tidak ada gejala, mereka tetap kami pantau dari mendatangi ke rumah atau melakukan komunikasi via telepon oleh tim kesehatan,” ujarnya.

Dikatakan Alfian, saat ini terdata 4 warga Tapin berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dalam masa inkubasi selama 14 hari.

“Sebelumnya ada 2 yang ODP, baru-baru ini ada tambahan 2 lagi, kedua warga yang baru ODP tersebut diketahui baru datang dari Kota Bogor dan Malang,” ujarnya.

Ditambahkannya, di Tapin untuk pasien dalam pengawasan (PDP) dan Positif Covid-19 nihil atau tidak ada.

“Kita akan terus lakukan gerak cepat apabila ada informasi warga yang masuk ke Tapin dari luar daerah, apalagi kalau dari daerah dengan status darurat covid-19,” ujarnya lagi.

Pewarta: Imam Hanafi/MH asyari

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020