Harga produk Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, naik tajam akibat merebaknya wabah virus corona (COVID-19) yang diikuti dengan penutupan atau "lockdown" Negeri Sabah, Malaysia.
Pantauan harga di pasar-pasar Nunukan pada Senin, ditemukan kenaikan harga produk Malaysia khususnya gula pasir dan minyak goreng.
Wati, pemilik kios di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan menyebutkan, harga barang Malaysia yang dijual seperti gula pasir sebesar Rp15.000 per bungkus dan minyak goreng seharga Rp14.000 per bungkus.
Produk Malaysia per bungkus berukuran satu kilogram.
Sebelumnya, kata dia, harga gula pasir masih pada kisaran Rp12.500-Rp13.000 per kilogram, sedangkan minyak goreng pada kisaran Rp12.000 per kilogram.
Baca juga: Telkom memperkuat sinyal di Rumah Sakit Darurat COVID-19
Kenaikan harga ini disebabkan kurangnya pasokan dari Malaysia setelah penetapan penutupan pintu-pintu masuk dan keluar di negara itu setelah COVID-19 mewabah.
"Saya dengar kurang barangnya karena Malaysia larang, karena tidak bisa barangnya keluar dari sana," beber Wati.
Ibu rumah tangga bernama Irma juga membenarkan terjadinya kenaikan harga produk Malaysia seperti gula pasir dan minyak goreng.
Kenaikan harga ini mengagetkan warga setempat karena kenaikannya hingga mencapai Rp2.000 per kilogram.
Namun masyarakat di Kabupaten Nunukan memaklumi kenaikan bahan makanan produk Malaysia akibat wabah virus corona itu.
Mereka yakin perubahan harga ini akan normal kembali setelah Pemerintah Malaysia membuka kembali akses keluar masuk negara itu.
Baca juga: Prabowo minta masyarakat ikuti imbauan pemerintah cegah corona
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Pantauan harga di pasar-pasar Nunukan pada Senin, ditemukan kenaikan harga produk Malaysia khususnya gula pasir dan minyak goreng.
Wati, pemilik kios di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan menyebutkan, harga barang Malaysia yang dijual seperti gula pasir sebesar Rp15.000 per bungkus dan minyak goreng seharga Rp14.000 per bungkus.
Produk Malaysia per bungkus berukuran satu kilogram.
Sebelumnya, kata dia, harga gula pasir masih pada kisaran Rp12.500-Rp13.000 per kilogram, sedangkan minyak goreng pada kisaran Rp12.000 per kilogram.
Baca juga: Telkom memperkuat sinyal di Rumah Sakit Darurat COVID-19
Kenaikan harga ini disebabkan kurangnya pasokan dari Malaysia setelah penetapan penutupan pintu-pintu masuk dan keluar di negara itu setelah COVID-19 mewabah.
"Saya dengar kurang barangnya karena Malaysia larang, karena tidak bisa barangnya keluar dari sana," beber Wati.
Ibu rumah tangga bernama Irma juga membenarkan terjadinya kenaikan harga produk Malaysia seperti gula pasir dan minyak goreng.
Kenaikan harga ini mengagetkan warga setempat karena kenaikannya hingga mencapai Rp2.000 per kilogram.
Namun masyarakat di Kabupaten Nunukan memaklumi kenaikan bahan makanan produk Malaysia akibat wabah virus corona itu.
Mereka yakin perubahan harga ini akan normal kembali setelah Pemerintah Malaysia membuka kembali akses keluar masuk negara itu.
Baca juga: Prabowo minta masyarakat ikuti imbauan pemerintah cegah corona
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020