Bank Kalsel yang merupakan bank milik pemerintah daerah di Kalimantan Selatan menargetkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2020 hingga Rp500 miliar naik 67 persen dibanding target 2019 sebesar Rp300 miliar.

Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabaruddin di Banjarmasin, Jumat, mengatakan kenaikan target realisasi KUR dibanding tahun 2019 merupakan upaya konkret dalam mendorong peningkatan kredit Bank Kalsel di sektor produktif.

"Kami terus berupaya meningkatkan realisasi kredit di sektor produktif, salah satunya melalui KUR," katanya.

Menurut dia, hal tersebut penting untuk terus dilakukan, untuk mendukung upaya pemerintah daerah dalam menggeliatkan sektor ekonomi Banua.

Mendukung upaya tersebut Bank Kalsel memiliki program seperti pasar murah dan pasar mikro.

Program ini diharapkan akan menjadi wadah pembinaan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat memahami teknis pengembangan usaha yang baik dan benar supaya kedepannya dapat mengakses permodalan usaha dengan perbankan agar bisnisnya makin berkembang.

Kalau usaha UMKM bisa berkembang dengan baik melalui pelatihan dan permodalan dari perbankan,tambah Agus, akan berimbas kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalsel ke depannya.

"Program Pasar Murah dan Pasar Mikro ini sebenarnya sudah tiga 3 tahun belakangan kita jalankan secara konsisten," katanya.

Artinya sebenarnya Bank Kalsel sudah sejak lama serius dalam melakukan pembinaan UMKM dan meningkatkan realisasi KUR.

Pada 2019 realisasi penyaluran kredit Bank Kalsel secara umum mencapai angka Rp10,44 triliun.

Angka ini naik dibanding realisasi tahun 2018 yang hanya Rp8,97 triliun dan realisasi 2017  yang tembus di angka Rp8,31 triliun.

Jika dibanding realisasi pertumbuhan kredit 2018 ada kenaikan sebesar 16,45 persen.

Adapun dari realisasi kredit sebesar Rp10,44 triliun disumbang oleh konvensional sebesar Rp9,51 triliun dan syariah sebesar Rp933 miliar.

Di tengah situasi turbulensi ekonomi yang masih belum pulih, kredit produktif masih tumbuh sebesar 30,55 persen, terdiri dari Kredit Modal Kerja Rp1,41 triliun atau 14 persen dan kredit investasi mencapai Rp3,56 triliun atau 34 persen dari total kredit.

"Dari penjabaran kinerja realisasi dan komposisi kredit tersebut tentunya sudah dapat membuktikan bahwa tiap tahunnya Bank Kalsel terus mengupayakan agar kredit produktif realisasinya terus meningkat," katanya.

 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020