Musibah kebakaran kembali melanda Kota Amuntai tepatnya Desa Tangga Ulin Hulu Jalan Teratai Rt. 02 pada Selasa sekitar pukul 16.30.wita mengakibatkan 10 buah rumah habis terbakar dan 6 rumah terbakar sebagian total 16 rumah.
Akibat musibah kebakaran ini sebanyak 10 kepala keluarga (kk) terdiri 29 jiwa kehilangan tempat tinggal dan 5 kk terdiri 13 jiwa lainnya masih bisa menempati bagian rumahnya yang tidak terbakar. Namun pada peristiwa kebakaran kali ini tidak sampai menelan korban jiwa.
Camat Amuntai Tengah Rahman Hereyadi di Amuntai, Selasa mengatakan, akibat kebakarannya ditaksir nilai kerugian mendekati Rp100 juta.
"Para korban saat ditampung di rumah warga dan kerabat terdekat dan pihak BPBD juga menggelar tenda dan dapur umum," ujar Rahman.
Berdasarkan keterangan warga, Barisan pemadam sempat kesulitan menuju lokasi kebakaran karena ruas jalan di tepian Sungai Balangan cukup sempit sehingga menghambat proses pemadaman api.
Sumber TRC BPBD Kabupaten HSU menyebutkan data sementara, rumah yang terbakar 100% milik H.Jailani terdiri 1 kk 5 jiwa, keluarga ini memiliki dua buah rumah yang terbakar keduanya.
Rumah lainnya milik Rida 1 kk 1 jiwa, H.Rohani 2 kk 7 jiwa, Andi 1kk 4 jiwa, Salam terbakar rumah bidakan, Amin 1kk 2 jiwa, Abdul Hadi 1kk 3, Pandi 1kk 1 jiwa, Ajat 1kk 4 jiwa dan rumah milik Miksin 1kk 2 jiwa.
Sedang rumah yang terbakar sebagian milik Kurdi terdiri 1kk 2 jiwa terbakar 50%, rumah milik Buhairi 1kk 5 jiwa terbakar 30%, Uwa Atan 1kk 1jiwa rerbakar 30%, Edy 1kk 3 jiwa terbakar 30% dan rumah milik Hasan 1 kk 2 Jiwa terbakar 25%.
Hingga berita ini diturunkan, masih belum diketahui penyebab muncul api pertama kali, diduga kuat karena terjadinya arus pendek atau konsleting.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Akibat musibah kebakaran ini sebanyak 10 kepala keluarga (kk) terdiri 29 jiwa kehilangan tempat tinggal dan 5 kk terdiri 13 jiwa lainnya masih bisa menempati bagian rumahnya yang tidak terbakar. Namun pada peristiwa kebakaran kali ini tidak sampai menelan korban jiwa.
Camat Amuntai Tengah Rahman Hereyadi di Amuntai, Selasa mengatakan, akibat kebakarannya ditaksir nilai kerugian mendekati Rp100 juta.
"Para korban saat ditampung di rumah warga dan kerabat terdekat dan pihak BPBD juga menggelar tenda dan dapur umum," ujar Rahman.
Berdasarkan keterangan warga, Barisan pemadam sempat kesulitan menuju lokasi kebakaran karena ruas jalan di tepian Sungai Balangan cukup sempit sehingga menghambat proses pemadaman api.
Sumber TRC BPBD Kabupaten HSU menyebutkan data sementara, rumah yang terbakar 100% milik H.Jailani terdiri 1 kk 5 jiwa, keluarga ini memiliki dua buah rumah yang terbakar keduanya.
Rumah lainnya milik Rida 1 kk 1 jiwa, H.Rohani 2 kk 7 jiwa, Andi 1kk 4 jiwa, Salam terbakar rumah bidakan, Amin 1kk 2 jiwa, Abdul Hadi 1kk 3, Pandi 1kk 1 jiwa, Ajat 1kk 4 jiwa dan rumah milik Miksin 1kk 2 jiwa.
Sedang rumah yang terbakar sebagian milik Kurdi terdiri 1kk 2 jiwa terbakar 50%, rumah milik Buhairi 1kk 5 jiwa terbakar 30%, Uwa Atan 1kk 1jiwa rerbakar 30%, Edy 1kk 3 jiwa terbakar 30% dan rumah milik Hasan 1 kk 2 Jiwa terbakar 25%.
Hingga berita ini diturunkan, masih belum diketahui penyebab muncul api pertama kali, diduga kuat karena terjadinya arus pendek atau konsleting.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020