Oleh Hasan Zainuddin



Banjarmasin,(Antaranews.Kalsel)- Organisasi lingkungan hidup, Forum Komunikasi Hijau (FKH) mengkritik Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan dalam soal penanganan sistem drainase karena sering terlihat beberapa wilayah yang kebanjiran.

Seperti yang diutarakan anggota FKH, Sebekti di Banjarmasin Minggu, ia menilai Pemkot kurang serius menangani drainase seperti yang terlhat di selokan Jalan Lambung Mangkurat tepatnya di depan Hotel Mentari atau Bank Negara Indonesia (BNI) 46.

Di lokasi tersebut, bila hujan sedikit saja maka jalanan kawasan tersebut sudah terendam,hingga menyulitkan pemakai jalan wilayah tersebut padahal wilayah itu merupakan kawasan lalu-lintas terpadat dan berada di jantung kota.

Setelah FKH melakukan kegiatan seperti penanaman pohon penghijauan di kawasan tersebut ternyata menyaksikan selokan di kawasan tersebut mampet hingga air berada di jalan tak bisa mengalit melalui selokan pembuangan.

Persoalan yang tampak lubang-lubang pembuangan air buntu, sementara di selokan ternyata menumpuk sampah aneka jenis, hingga terlihat sangat kotor sekali, dan seakan tumpukan sampah itu sudah lama tidak tertangani.

"Kami heran lokasi itu berada persis di jantung kota, agak mustahil kalau petugas tidak melihat kondisi tersebut,"kata Subekti yang juga dikenal sebagai anggota komunitas Sepeda Antik Banjarmasin (Saban).

Karena merasa tidak enak melihat kondisi tersebut maka para anggota FKH mencoba memperbaiki beberapa saluran, dengan menjebol lubang-lubang pembuangan yang mampet, setelah beberapa lubang pembuangan bersih ternyata air yang merendam Jalan Lambung Mangkurat cepat turun.

Menurut Subekti seandainya sistem drainase tersebut dijaga dan dipeliara tidak mungkin kawasan tersebut terendam, tetapi karena tidak dipelihara akhirnya kawasab tersebut seringkali terendam dan menyulitkan warga kota.

Sebekti berharap pihak Pemkot dalam hal ini Dinas Sumberdaya Air dan Drainase (SDA) lebih seksama lagi melihat kondisi di lapangan dimana terlihat ada kawasan terendam seharusnya secepatnya dibetulkan sistem drainasenya.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013