Kotabaru (ANTARA) - Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kotabaru Kalimantan Selatan, Suprati Tri Astuti memimpin secara langsung proses pengerukan saluran drainase di Desa Sarangtiung.
"Normalisasi saluran drainase dilakukan karena luapan air yg masuk ke badan jalan dan merusak rumah penduduk serta fasilitas olahraga masyarakat," Kata Astuti di Kotabaru, Kamis.
Baca juga: PUPR Kotabaru upayakan normalisasi drainase cegah banjir
Menurut Astuti, pengerukan dilakukan karena saluran pembuangan dan aliran air tertutup oleh material pasir dan batu kerikil yang membuat buntu dan mengecil aliran sehingga air meluap ke pemukiman warga pada saat hujan turun.
"Karena aliran air bercampur pasir, maka pondasi rumah warga lebih cepat rusak tergerus oleh aliran tersebut, ini terbukti dengan pondasi rumah mereka yang rusak," katanya.
Astuti menyebutkan pelebaran dan pengerukan dasar aliran sungai menggunakan Exsa Pc 70 untuk memaksimalkan kembali aliran air sungai yang terhambat endapan pasir, batu, serta lumpur yang sudah menumpuk.
Baca juga: Kalsel kemarin, PUPR Kotabaru hingga pabrik karet ambruk
Astuti berharap normalisasi saluran drainase ini maka dapat mengurangi bahkan menghilangkan kerusakan, sehingga permukiman warga menjadi lebih baik.
Sementara itu, salah satu warga Desa Sarangtiung, Abdul Mulud mengaku senang dan sangat terbantu dengan adanya pengerukan aliran sungai yang kerap menimbulkan luapan saat banjir.
"Saya berterima kasih dan ini membantu untuk menanggulangi masalah setiap hujan pasti meluber airnya," tutur Mulud.
Mulud juga meminta Dinas PUPR Kotabaru untuk menambah saluran gorong agar bisa lebih lancar aliran air dari gunung ataupun pada saat hujan datang.
Baca juga: Dinas PUPR Kotabaru studi komparasi di IPLT Bogor